TikTok dinilai akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Petinggi disebut bakal sengaja memberikan penilaian rendah terhadap para karyawan.
Dilansir dari Tech in Asia, Selasa (31/10/2023, TikTok telah meminta para manajernya untuk memberikan penilaian rendah kepada para staf mereka. Penilaian ini berkaitan dengan kinerja dan menjadi sinyal akan adanya PHK.
Perusahaan tersebut mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memberikan penilaian kinerja yang adil dan seimbang di seluruh tenaga kerja globalnya yang berjumlah lebih dari 130 ribu karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum jelas berapa banyak staf yang akan terdampak pada penilaian tersebut. Namun, beberapa karyawan khawatir hal ini dapat menyebabkan PHK atau pengurangan gaji.
Sebelumnya, langkah seperti ini juga terjadi di Meta. Mereka juga memberikan penilaian kinerja yang rendah kepada para staf sebelum mengumumkan PHK yang berdampak pada 10 ribu orang.
Laporan tersebut juga mengumumkan bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance, menerapkan strategi yang sama pada Lark, aplikasi komunikasi milik ByteDance.
Perkembangan ini terjadi saat TikTok menghadapi tantangan di pertumbuhan pendapatan di tengah lingkungan peraturan yang agresif.
Bisnis e-commerce milik TikTok, TikTok Shop, menghadapi peningkatan pengawasan di Indonesia, sehingga perusahaan tersebut secara resmi menutup layanannya di Indonesia awal bulan Oktober.
Lihat juga Video 'Bos TikTok Mau Ketemu Jokowi, Menkop UKM Diminta Terima':