Harga Beras Makin Mahal, Inflasi Tahunan Tembus 2,56%

Harga Beras Makin Mahal, Inflasi Tahunan Tembus 2,56%

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 01 Nov 2023 13:36 WIB
Aktivitas bongkar muat beras terlihat di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023). Secara nasional, harga beras premium per Selasa (2/5/2023) sebesar Rp 13.610 per kg, naik dari posisi akhir April yang sebesar Rp 13.590 per kg.
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 0,17% secara bulanan (month to month/mtm) dan 2,56% secara tahunan (year on year/yoy). Baik secara bulanan maupun tahunan, beras merupakan komoditas penyumbang utama andil inflasi.

"Beras merupakan komoditas penyumbang andil inflasi terbesar selama tiga bulan berturut-turut sejak Agustus-Oktober 2023. Secara akumulatif selama 2023, beras juga menyumbang andil inflasi terbesar yaitu sebesar 0,49% secara year to date di Oktober 2023," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (1/11/2023).

Pudji mengatakan komoditas beras memiliki bobot paling besar dalam perhitungan indeks harga konsumen (IHK), sehingga jika terjadi kenaikan harga beras sangat berdampak terhadap inflasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS, harga gabah kering panen di tingkat petani pada Oktober 2023 meningkat 5,16% (mtm) dan naik 27,95% (yoy). Kemudian untuk gabah kering giling meningkat 4,29% (mtm) dan bertambah 30,77% (yoy).

Di tingkat penggilingan, harga beras pada Oktober 2023 juga meningkat 3,31% (mtm) dan naik 29,24% (yoy). Kemudian harga beras grosir meningkat 2,13% (mtm) dan naik 21,64% (yoy), lalu harga beras eceran bertambah 1,72% (mtm) dan meningkat 19,12% (yoy).

ADVERTISEMENT

"Dengan demikian secara bulanan dan tahunan kenaikan harga beras tertinggi terjadi di tingkat penggilingan," imbuhnya.

Kenaikan harga itu membuat beras menjadi komoditas terbesar penyumbang inflasi pada Oktober 2023. Baik secara bulanan maupun tahunan, beras menyumbang andil inflasi masing-masing 0,06% dan 0,58%.

Selain beras, komoditas penyumbang utama andil inflasi terbesar secara bulanan adalah bensin (0,04%), cabai rawit (0,03%), tarif angkutan udara (0,02%), dan cabai merah (0,01%). Sementara secara tahunan, selain beras adalah rokok kretek filter (0,19%), serta kontrak rumah, daging ayam ras dan emas perhiasan (0,10%).

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads