Bos Lion Air Curhat Diminta Tekan Harga Tiket
Keterangan Budi ini menjawab Presiden Direktur Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro Adi, yang mengaku mendapatkan banyak dorongan untuk segera menekan harga tiket pesawat. Namun, di sisi lain pengeluaran perusahaan melonjak akibat mahalnya avtur.
"Yang terjadi di industri transportasi karena saya banyak sekali permintaan-permintaan untuk bisa menekan harga tiket pesawat. Banyak hal yang dibimbing pak menhub untuk berkolaborasi dengan K/L,"ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap kolaborasi antar kementerian dan lembaga (K/L) untuk mengatasi permasalahan industri penerbangan ini bisa segera terselesaikan.
"Dan ini mudah-mudahan bisa segera terlaksana dengan baik, khususnya dengan bahan bakar kemudian finance atau mata uang, kemudian dengan biaya masuk PPN dan PPh, karena industri transportasi udara kami memiliki MRO maintenance prepare organisasi yang overhaul yang kita juga memerlukan kebijakan-kebijakan tersebut," terangnya.
Sebelumnya, Daniel juga pernah mengatakan masalah pemerataan harga avtur juga mendapat sorotan di industri penerbangan. Dia menyebut harga avtur di Jakarta tembus Rp 15.027/liter. Perbedaannya cukup jauh dibandingkan dengan di Semarang Rp 17.000/liter. Begitu pula dengan di daerah lainnya, semakin ke timur semakin mahal.
"Di pesawat kan kita tidak bicara 100 liter, sekali mengisi pesawat saya ke Surabaya 8.000 liter, dikali selisih Rp 2.000 saja itu sudah cost. Nanti ke Papua selisih Rp 3.000," ujarnya, ditemui usai Seminar Hari Penerbangan Nasional di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Kondisi ketidakmerataan harga avtur ini mendatangkan tantangan tersendiri bagi para pengusaha maskapai. Sejumlah maskapai akan memilih untuk mengisi avtur di Jakarta demi menekan beban biaya bahan bakar.
(ada/ara)