Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan headway atau waktu tunggu LRT Jabodebek kembali menjadi 15 menit pada akhir November 2023. Belakangan waktu tunggu LRT Jabodebek mencapai hampir 1 jam imbas pengurangan operasional trainset.
Sebagai informasi LRT Jabodebek kini hanya mengoperasikan 9 trainset dari 16 trainset yang biasa beroperasi. Hal ini disebabkan karena roda 18 trainset mengalami keausan dan perlu dilakukan perawatan.
"Kita targetkan nanti mungkin kita harapkan di minggu ke 4 November kita sudah bisa jaga headway balik ke 15 menit lagi," ujar pria yang akrab disapa Tiko di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, saat ini tengah dilakukan kalibrasi ulang dan me-review kapasitas serta kecepatan untuk perbaikan LRT. KAI juga sedang melakukan perbaikan roda LRT yang sebelumnya disebut mengalami keausan.
"Jadi kemarin melakukan review menyeluruh mengenai kecepatan untuk melakukan perbaikan roda dan juga untuk memperbaiki jangka panjang supaya tidak terjadi kerusakan lagi di roda," jelasnya.
"Kita me-review semua, review itu menyeluruh mulai dari rodanya, relnya, koefisien geseknya," tambahnya.
Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal menyebut pihaknya terus melakukan perbaikan terhadap LRT Jabodebek. Ia menilai yang terpenting saat ini adalah faktor keselamatan.
"Kita prinsipnya itu kan hasil evaluasi, kita perbaiki kalau ada temuan, jangan sampai ada masalah keselamatan. Bukan suatu masalah, kita sedang evaluasi, mencegah supaya tidak ada permasalahan dari sisi perkeretaapian," jelasnya saat ditemui di kawasan Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, Senin (10/30/2023).
Risal menambahkan, pihak LRT Jakarta dan JakPro memiliki mesin bubut roda LRT. Menurutnya pihak LRT Jabodebek bisa memanfaatkan mesin tersebut untuk mempercepat proses perbaikan roda trainset yang aus.
"Tadi saya juga ngomong ke teman-teman LRT Jakarta, JakPro. Mereka juga punya (mesin bubut), bisa dimanfaatkan kok untuk mempercepat kalau harus dibubut," jelasnya.
Namun Risal mengaku tak tahu jumlah mesin bubut yang tersedia. Ia hanya menegaskan terus fokus meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan.
Lihat juga Video: MRT-LRT Tak Untung, Jokowi: Itu Keputusan Politik, Bukan Ekonomi Perusahaan