Shinta Kamdani Resmi Pimpin Aliansi Investor Global Bentukan PBB

Shinta Kamdani Resmi Pimpin Aliansi Investor Global Bentukan PBB

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 03 Nov 2023 15:21 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Presiden Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Shinta W. Kamdani, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menghadiri peluncuran buku panduan praktis penanganan konflik berbasis lahan di Jakarta, Kamis (29/11/2018). Panduan penanganan konflik lahan dinilai sangat penting mengingat di Indonesia masih banyak sengketa lahan karena masih banyak tanah yang belum memiliki sertifikat.
Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W. Kamdani resmi menjabat sebagai Co-Chair untuk Global Investor for Sustainable Development (GISD) Alliance, aliansi investor global yang dibentuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

GISD Alliance merupakan aliansi untuk menghasilkan solusi demi meningkatkan aliran pendanaan yang mampu menutup kesenjangan pembiayaan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG).

Shinta ditunjuk oleh Sekjen PBB Antonio Guterres untuk memimpin aliansi yang terdiri atas representasi sektor finansial dan non finansial global ini. Penunjukan Shinta dilakukan dalam pertemuan tahunan kelima GISD Alliance yang diselenggarakan Selasa siang (31/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Shinta telah menjalankan peranan sebagai representasi sektor swasta Indonesia sebagai anggota GISD Alliance bersama 29 CEO global lainnya yang mewakili perusahaan-perusahaan terkemuka berbagai negara sejak tahun 2019.

Pengalaman Shinta sebagai Chair B20 Indonesia 2022 (kelompok business outreach and engagement G20) menghantarkan kepercayaan baru terhadap Ketua Umum APINDO ini untuk memimpin GISD Alliance bersama Group Chairman Standard Chartered Jose Vinals sebagai Co-Chair untuk periode akhir 2023 - 2025 mendatang.

ADVERTISEMENT

"Menyelesaikan masalah kesenjangan pendanaan dan investasi SDGs memerlukan kolaborasi regional dan nasional. Selama ini, GISD Alliance telah melakukan engagement dengan key policy makers seperti G20, G7, European Union yang mayoritas terdiri atas negara maju," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).

"Sudah saatnya hasil kerja aliansi ini menjawab tantangan pendanaan proyek SDGs di level regional, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia, dengan memperluas engagement dengan sektor privat kawasan yang mewakili developing dan under-developed countries", lanjutnya.

Shinta berharap jabatan ini dapat menjembatani keterwakilan sektor privat Indonesia untuk lebih terhubung dengan sektor finansial, standard setter, hingga multilateral development bank (MDB), serta memberi porsi lebih banyak bagi kepentingan serta perspektif negara berkembang.

Termasuk memberi rekomendasi terhadap restrukturisasi arsitektur keuangan yang membutuhkan skema dan taksonomi yang tepat, demi mempercepat mobilisasi pendanaan sektor privat yang diperlukan emerging - developing countries seperti Indonesia.

APINDO merupakan representasi business network Indonesia dengan salah satu program kerja meningkatkan investasi dalam negeri. Melalui keterlibatan Shinta GISD Alliance akan semakin berfokus melakukan advokasi, meningkatkan engagement pelaku usaha baik nasional maupun regional, serta meningkatkan awareness penggunaan instrumen keuangan dan pendanaan sebagai solusi kesenjangan investasi berkelanjutan.

Misalnya, terkait pemanfaatan blended finance sebagai instrumen keuangan inovatif untuk pembiayaan proyek SDGs, yang merupakan salah satu tantangan yang dihadapi negara berkembang. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman memadai pelaku usaha sektor riil soal skema, project viability, minimnya bankable project, hingga regulasi dan kebijakan yang tumpang tindih.

Berdasarkan Peta Jalan SDGs menuju 2030, kebutuhan pendanaan SDGs Indonesia mencapai Rp 67 ribu triliun, dengan selisih kebutuhan pendanaan sekitar Rp 14 ribu triliun. Sektor privat Indonesia perlu bersinergi melalui outreach and engagement melalui joint innovative mechanism yang mampu mengakselerasi mobilisasi investasi berkelanjutan, sekaligus bersinergi dengan jejaring bisnis skala global maupun regional sebagai ecosystem enabler.

Kemitraan dan aliansi konteks regional yang akan didorong GISD Alliance periode mendatang, diyakini mampu menjembatani pilot initiatives,mengumpulkan data untuk validasi skema dan instrumen pendanaan yang dihasilkan GISD Alliance, juga menggunakannya sebagai business case yang bisa diadopsi sektor swasta saat melakukan melakukan investasi.

(ily/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads