Boikot Produk dan Perusahaan Pro Israel Kian Menggema

Boikot Produk dan Perusahaan Pro Israel Kian Menggema

Samuel Gading - detikFinance
Minggu, 05 Nov 2023 06:30 WIB
Insert Boikot Produk Israel
Boikot - Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Ajakan untuk memboikot produk perusahaan yang pro-Israel semakin mengemuka. Di Malaysia, masyarakatnya dikabarkan mulai menggelorakan tindakan itu secara terbuka. Hal ini pun menimbulkan efek lain, yakni mengeluhnya para pegawai di sejumlah perusahaan franchise atau waralaba asing.

Masyarakat Malaysia ramai-ramai menggaungkan dorongan untuk memboikot terhadap sejumlah perusahaan dan produk yang terafiliasi dengan Israel. Hal ini disebut sebagai wujud negara itu terhadap Palestina. Namun, ternyata ada sisi lain yang muncul dari persoalan tersebut. Daftar sejumlah perusahaan dan produk yang disebut mendukung Israel kini tersebar luas di Malaysia. Masyarakat Malaysia pun didorong untuk memboikot produk sebagai wujud dukungan terhadap Palestina.

Dilansir dari The Straits Times, aksi besar-besaran pro-Palestina diketahui dilangsungkan di negara tersebut. Sejumlah selebriti bahkan mengatakan di media sosial bahwa masyarakat perlu melakukan aksi-aksi lain yang lebih berdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah pengusaha terkenal Vivy Yusof, di akun Instagramnya, Vivy mengajak masyarakat Malaysia untuk terus berdoa, berdonasi, dan memboikot produk-produk yang pro-Israel.

Unggahan Vivy viral dan memperoleh sekitar 35.400 likes. Ia menulis "Meski saya tidak terlalu menyukai boikot tapi ini adalah masalah hidup dan mati. Jika kita tetap memberi uang kepada perusahaan multinasional yang memberikan bantuan bagi pasukan Israel (IDF), mereka tidak akan berhenti (menyerang Palestina). Untuk apa mereka berhenti? Mereka hanya peduli jika penjualan mereka menurun," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sejumlah perusahaan yang ditarget tersebut mayoritas adalah waralaba cepat saji asal Amerika Serikat. Berbagai waralaba itu mudah ditarget karena pemerintah AS diketahui konsisten mendukung Israel. Dua di antaranya adalah McDonald dan Burger King, yang diketahui memberi donasi kepada personel IDF.

Namun kali ini, sejumlah pekerja di restoran cepat saji itu mengeluhkan bahwa aksi boikot yang digaungkan warga Malaysia juga berpengaruh terhadap nasib para pekerja restoran cepat saji di 'Negeri Jiran'. Di sebuah video yang tersebar di Instagram, salah satu pegawai disabilitas di McDonald Malaysia, mengaku takut kehilangan pekerjaan di tengah situasi yang terjadi.

"Tidak mudah bagi pemberi kerja untuk menerima disabilitas seperti saya. Saya berharap boikot ini tidak berlanjut," ungkapnya.

Sementara di video lain, seorang pegawai McDonald di Malaysia mengaku dipermalukan di muka umum karena mengenakan seragam kerja. Seorang pegawai lain juga mengaku sedih karena mendengar putrinya, yang berusia delapan tahun, mengatakan bahwa burger adalah makanan haram.

"Teman-teman putri saya, yang berusia delapan tahun, bahwa burger itu haram," ucapnya dilansir dari The Straits Times.

Adapun berdasarkan keterangan lain, boikot tersebut juga berpengaruh terhadap setidaknya 18.000 pekerja McDonald lain, termasuk para pengantar.

McDonald Malaysia pun diketahui sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pihaknya tidak terikat dengan franchise waralaba tersebut di Israel. McDonald Malaysia mengatakan perusahaan sudah 100% dimiliki oleh entitas berlatar belakang muslim, dan sudah menyumbang setidaknya 1 juta ringgit atau Rp 3 miliar (Kurs Rp 3.296) kepada Dana Kemanusiaan Palestina.

Sementara pada Jumat (3/11/2023), Kepolisian Malayasia menangkap dua orang pemuda yang diketahui hendak membajak salah satu papan menu digital perusahaan waralaba. Kepala Kepolisian Selangor Hussein Omar Khan, mengatakan bahwa kepolisian menerima laporan dari manajer waralaba tersebut bahwa produk-produk makanan yang seharusnya muncul di layar justru diganti dengan darah, bom, peluru, dan kalimat bertuliskan "Sponsor yang Bangga Mendukung Terorisme Israel".

Beberapa Malaysia juga diketahui memboikot Starbucks. Mereka mengatakan bahwa waralaba kopi asal AS itu menggugat serikat pekerjanya di Iowa, AS, karena mendukung Palestina. Sebelum Boikot itu terjadi, seorang petugas Starbucks yang tidak ingin dituliskan namanya, menjelaskan bahwa sebelum boikot pihaknya bisa memperoleh sekitar 30.000 ringgit atau Rp 99 juta (Kurs Rp 3.296) dalam sehari.

"Sekarang bisa mendapat 10.000 ringgit atau Rp 32 juta saja (Kurs Rp 3.296) sudah beruntung," bebernya.

Amanda (45), bukan nama sebenarnya, mengaku memboikot berbagai produk yang mendukung Israel. Guru asal Kuala Lumpur ini bahkan menjelaskan anak-anaknya juga melakukan hal tersebut dan bakal memberitahunya jika ada merk produk lain yang mendukung Israel.

Merespon ramai-ramainya ajakan boikot oleh masyarakat Malaysia, Duta Besar Palestina untuk Malaysia Walid Abu Ali pada Jumat (3/11/2023), mengaku mengapresiasi sikap warga Malaysia yang mendukung Palestina.

"Pemboikotan produk Israel dan waralaba yang mendukung negara tersebut berguna untuk mengurangi penderitaan rakyat Palestina," jelasnya.

Namun, sejumlah pihak turut memperingatkan bahwa ajakan boikot tersebut juga bisa berdampak negatif terhadap ekonomi Malaysia. Kepala Deputi Pemerintah Sabah, Jeffrey Kitingan, pada 29 Oktober 2023, memperingatkan bahwa ada tanda-tanda perpecahan di kalangan masyarakat Malaysia dalam menanggapi dukungan Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar terhadap perjuangan Palestina.

Pada Selasa (31/11/2023), Datuk Seri Anwar diketahui mengutuk agresi Israel di hadapan parlemen.

"Kita adalah negara dagang yang secara aktif terlibat dalam kegiatan komersial dan ekonomi regional dan internasional, secara proaktif menjangkau investasi asing langsung untuk mendorong kemajuan ekonomi kita. Jadi Malaysia sangat terikat dengan apa yang terjadi di seluruh dunia," tegasnya.

Apa saja sih produk yang diduga pro Israel di Indonesia? Klik halaman berikut

Daftar Produk yang Diduga Pro-Israel di Indonesia

Ajakan untuk memboikot berbagai produk yang mendukung dan berasal dari Israel mulai mengemuka di sejumlah negara termasuk Indonesia. Aksi itu disebut dilakukan sebagai wujud dukungan atas Palestina, yang tengah membara di tengah konflik antara Hamas-Israel, sekaligus menekan Israel untuk menghentikan tindakan militernya di Jalur Gaza.

Di jagat media sosial, sebuah situs asal Palestina yakni Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Movement, menampilkan sejumlah daftar produk yang diduga terafiliasi, mendukung, bahkan berasal dari Israel.

Dilansir dari akun instagram @bdsnationalcomittee, sejumlah produk tersebut adalah sebagai berikut:

1. Puma

Produsen sepatu asal Jerman, Puma, disebut DBS Movement adalah salah satu perusahaan besar di dunia yang mendukung Israel. Puma diketahui menjadi sponsor bagi Organisasi Sepakbola Israel atau Israel Footbal Association, yang menjadi payung atas berbagai tim sepakbola Israel di wilayah Palestina yang diduduki negara tersebut.

2. AXA

Perusahaan kedua di daftar ini adalah AXA. Perusahaan asuransi multinasional itu disebut DBS berivestasi di sejumlah bank Israel, yang notabene memberi suntikan dana bagi negara tersebut untuk mengokupansi Palestina.

3. Hewlett-Packard (HP)

Perusahaan telekomunikasi Hewlett-Packard (HP) disebut DBS Movement menyediakan layanan bagi pemerintah Israel. HP disebut memberi teknologi yang memungkinkan Israel mendata populasi warga Palestina termasuk daftar 'pemukiman ilegal'.

4. Siemens

Perusahaan telekomunikasi, Siemens, disebut menjadi salah satu produk yang mendukung Israel. DBS Movement menyebut Siemens adalah salah satu kontraktor utama untuk program #EuroAsianInterconnector, sebuah program pembangunan jaringan bawah laut kolaborasi Israel-Uni Eropa, yang memungkinkan 'pemukim ilegal' Israel di wilayah Palestina terkoneksi dengan berbagai negara Eropa

5. Ahava

DBS Movement menyebut bahwa perusahaan kosmestik ini memiliki pusat produksi, visitor center, dan toko utama di sejumlah 'pemukiman ilegal' Israel yang berada di wilayah Palestina.

6. McDonalds

Perusahaan makanan cepat saji ini disebut DBS Movement mendukung Israel dengan menyediakan makanan bagi tentara Israel.

7. Domino's Pizza

Perusahaan makanan ini disebut DBS Movement mendukung Israel dengan menyediakan makanan bagi tentara Israel.

8. Pizza Hut

Perusahaan makanan ini disebut DBS Movement mendukung Israel dengan menyediakan makanan bagi tentara Israel.

9. Papa John

Perusahaan makanan ini disebut DBS Movement mendukung Israel dengan menyediakan makanan bagi tentara Israel.

10. Burger King

DBS Movement menyebut perusahaan makanan cepat saji ini mendukung Israel dengan menyediakan makanan bagi tentara negara itu.

Menurut DBS Movement, semua produk tersebut layak diboikot karena mengizinkan Israel untuk menggalakkan agresi militer di wilayah Palestina.

"Kami mendorong untuk memberi tekanan kepada entitas yang mendukung Israel yang Apartheid dan melakukan genosida perang terhadap warga Palestina di Gaza," tegas DBS Movement.


Hide Ads