Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap penyumbang paling besar akan angka inflasi dari volatile food atau inflasi yang disebabkan kenaikan harga pangan. Komoditas yang sejauh ini menyumbang besar adalah harga beras dan cabai.
"Inflasi muncul di Indonesia dikarenakan volatile food, dari beras maupun cabai, kemudian kita berbicara bawang putih tapi food selalu menjadi kontributor besar inflasi," ungkap Sri Mulyani dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Dalam paparannya kenaikan harga pangan menyumbang inflasi sebesar 5,5%. Tidak hanya beras dan cabai, kenaikan harga gula juga menjadi penyumbang inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beras, cabai, dan gula pasir menjadi tiga faktor yang memberikan kontribusi sangat besar," jelasnya.
Hal ini juga dikatakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ada tiga komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Oktober 2023 beras, cabai dan gula pasir.
"Komoditas utama di komponen volatile food ini yang ingin saya garisbawahi adalah beras yang inflasinya adalah sebesar 1,72% (mtm) dan memberikan inflasi sebesar 0,06% dari 0,17% inflasi (mtm)," ucapnya.
"Penyumbang inflasi terbesar di mana inflasi beras terjadi di 87 kota dan hanya 2 kota yang mengalami deflasi beras dan 1 lainnya stabil," jelasnya.
Komoditas selanjutnya adalah harga cabai merah dan rawit. Cabai rawit inflasi 19,59% andil 0,03%, cabai merah inflasi 3,98% andil 0,01%.
Amalia juga menyebut, ada tiga komoditas yang menyumbang kepada indeks perkembangan harga (IPH) pada awal November 2023, cabai merah, cabai rawit dan gula pasir.
"Cabai merah, di mana 335 Kabupaten kota mengalami kenaikan harga cabai merah. Kedua cabai rawit di mana 312 kabupaten kota mengalami kenaikan cabai rawit dan ketiga adalah gula pasir di mana 289 kabupaten kota mengalami kenaikan harga gula pasir. Oleh sebab itu tiga perhatian komoditas yang perlu menjadi perhatian bulan November adalah cabai merah, cabai rawit dan gula pasir," jelas dia.
Lihat juga Video: Antrean Penerimaan Beras Subsidi di Purwakarta Mengular