Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif khusus untuk Perum Bulog yang melakukan pengadaan beras impor untuk cadangan pemerintah. Bea masuk impor beras nantinya akan ditanggung oleh pemerintah.
Airlangga bilang bea masuk tersebut sejumlah Rp 450 per kilogram (kg). Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto semua pihak sudah selamat untuk kebijakan ini dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, termasuk Kementerian Keuangan.
"Tadi dibahas terkait dengan insentif yang diberikan, utamanya pembebasan bea masuk beras. Pembebasan bea masuk spesifik Rp 450 per kilogram kita akan lakukan insentif berupa bea masuk ditanggung pemerintah. Nanti akan diberikan Kemenkeu," ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan kebijakan ini diambil demi membuat harga beras impor jadi lebih murah.
"Jadi supaya harga beras lebih baik maka itu nanti dijadikan satu untuk klaim Bulog, jadi nanti akan diganti yang Rp 450 per kilogram itu dikali 1,5 juta ton. Nanti bisa membantu juga harganya," ujar Arief.
Arief mengatakan fasilitas insentif bea masuk ini hanya akan diterapkan pada impor beras sebesar 1,5 juta ton yang akan datang.
"Nggak semuanya hanya 1,5 juta ton itu aja, ini kan karena harga tinggi, Dolar juga tinggi maka dibantu," ungkap Arief.
(hal/rrd)