Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew. Pertemuan ini dilakukan menyusul penutupan platform TikTok Shop pada Oktober lalu.
Dikonfirmasi lebih lanjut menyangkut pertemuan tersebut, Teten mengatakan, rencananya ia baru akan menemui Chew pada pekan ini. Adapun sebelumnya, disebut-sebut pertemuan itu akan dilangsungkan pada pekan pertama bulan November ini.
"Bos TikTok belum, baru mungkin minggu ini. Rencana minggu ini, habis saya sibuk," kata Teten, saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya lebih lanjut apakah pertemuan itu akan membahas rencana TikTok membuat e-commerce baru, Teten mengaku belum dapat memastikannya. "Kita belum tahu, kita dengerin dulu (saat pertemuan)," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Teten melaporkan bahwa Shou Zi Chew meminta untuk bertemu dengan Jokowi. Namun Jokowi justru malah meminta Teten untuk menggantikannya bertemu dengan Bos TikTok itu.
"Saya sudah dengar (mereka mau mendirikan e-commerce) dan CEO TikTok (Shou Zi Chew) sudah mengajukan bertemu dengan presiden dalam waktu dekat. Paling minggu depan, lah," ucap Teten di Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).
TikTok Shop sendiri resmi ditutup pada 4 Oktober kemarin, menyusul diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya. Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Di dalamnya disebutkan bahwa platform media sosial dan e-commerce harus dipisah. Dengan demikian, keberadaan social commerce seperti TikTok Shop dilarang. Pemerintah menyatakan tidak melarang TikTok membuka e-commerce sendiri, selama tidak menyalahi aturan. Oleh karena itu beredar isu bahwa pertemuan Bos TikTok dengan pemerintah RI ini dimaksudkan untuk membahas pembuatan e-commerce baru.
Teten menjelaskan, Indonesia terbuka untuk investasi asing termasuk e-commerce. Perusahaan yang hendak membuka e-commerce dalam negeri pun harus membuka kantor di Indonesia dan memperoleh izin dari pemerintah.
Selain Kemenkop UKM, Teten mengatakan prosedur untuk pendirian e-commerce pun harus melewati Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan jika sudah beroperasi.
"Saya belum tahu apakah TikTok akan investasi sendiri (membuka platform baru) atau bermitra dengan perusahaan lokal. Yang jelas, mereka kemungkinan besar pasti akan buka e-commerce karena keuntungannya sangat besar. Revenue-nya bisa Rp 8-9 triliun per bulan. Besar kan? Tidak mungkin mereka pergi," tandasnya.
Simak Video 'Bos TikTok Mau Ketemu Jokowi, Menkop UKM Diminta Terima':