Pemerintah akan menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino senilai Rp 200 ribu per bulan untuk tiap keluarga penerima manfaat (KPM) dalam periode November-Desember 2023. Disebut-sebut total penerimanya mencapai 18,8 juta KPM.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, dirinya akan mengkaji kembali jumlah penerima BLT tersebut. Hal ini dilakukannya usai mendapat sejumlah masukan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR RI. Risma sendiri belum dapat memastikan jumlah tersebut.
"Iya kita belum persisnya belum. Karena itu data di awal, angkanya 18,8 juta untuk dua bulan, masing-masing Rp 200 ribu. Tapi untuk clear data kami akan komunikasi dengan Kementerian Keuangan dulu, untuk jumlah penerimanya," katanya, ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma mengatakan, dalam data di Rapat Terbatas (Ratas) kabinet terakhir, data jumlah KPM penerima BLT EL Nino mencapai 21 juta KPM. Sementara dalam Ratas pertama, datanya sebanyak 18,8 juta KPM. Adapun calon penerima ini yang masuk ke dalam kategori masyarakat miskin dan rentan yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kemarin memang keputusannya, saya tidak tahu angka 18,8 juta dari mana. Tapi kemarin di Ratas terakhir, 21 juta (KPM). Tapi di Ratas yang pertama itu 18,8 juta. Nanti kami akan cek di Kementerian Keuangan soal jumlah," ujarnya, dalam paparannya di Raker bersama Komisi VIII DPR RI.
Pemerintah sendiri menyiapkan anggaran Rp 7,52 triliun untuk penyaluran BLT November-Desember 2023 ini. Risma mengatakan, BLT El Nino ini kemungkinan akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia. Anggaran tersebut pun sudah termasuk biaya penyalurannya.
"Kenapa kita berani 2 bulan? Karena dengan PT Pos lebih cepat. Makanya kemarin kami minta dikasih ke PT Pos supaya bisa tuntas sebelum akhir tahun," jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR Marwan Dasopang menyampaikan pandangannya terkait dengan angka 18,8 juta KPM BLT EL Nino. Menurutnya, apabila sifatnya kebencanaan bisa saja masyarakat yang tergolong mampu juga terkena imbas dari fenomena alam kekeringan itu.
"Kalau sifatnya kebencanaan bisa saja orang yang sebetulnya sejahtera tapi karena peristiwa alam, peristiwa bencana dan lain-lain, dia menjadi miskin. pada saatnya dia butuh mendapat bantuan. Maka sebetulnya tidak bisa terkunci di dalam angka 18,8 juta kalau judulnya BLT El Nino. El Nino ini kan bagian dari peristiwa alam," katanya dalam Raker tersebut.
(shc/rrd)