Prabowo Bicara Krismon 98: Krisisnya Cuma di Kota Besar, di Daerah Makmur Semua

Prabowo Bicara Krismon 98: Krisisnya Cuma di Kota Besar, di Daerah Makmur Semua

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 12:47 WIB
Prabowo Subianto. (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Foto: Prabowo Subianto. (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Jakarta -

Calon presiden Prabowo Subianto sedikit menyinggung soal krisis moneter yang terjadi pada 1997-1998 silam. Dia menilai saat itu krisis hanya terjadi di kota-kota besar saja di Indonesia, tidak di daerah.

Pernyataannya itu sebenarnya merupakan jawaban saat diskusi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023). Dia mendapatkan pertanyaan terkait bagaimana menjaga mata uang rupiah, sebab mata uang bisa menjadi titik lemah serangan dari negara lain.

"Benar sekali, kalau tidak salah Lenin pernah mengatakan kalau mau hancurkan suatu negara, pertama hancurkanlah mata uangnya. Dan kalau kita mau pertahankan kedaulatan kita, kita harus punya pertahanan terhadap ekonomi kita," jawabnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prabowo kunci dari jawaban itu adalah swasembada pangan, swasembada energi dan swasembada air. Jika kebutuhan dasar seperti pangan sudah terpenuhi, Prabowo menilai rakyat kecil akan baik-baik saja dari serangan mata uang tersebut.

"Kita nggak usah takut, mata uang apa? Emang rakyat di desa akan beli dolar? Enggak. Yang bingung mata uang ya di ruangan ini, kita-kita ini, iya kan? Yang berangan-angan cuti ke Tokyo, terus terang saja. Yang mau makan sashimi. Rakyat di desa nggak ada urusan sama dolar," terangnya.

ADVERTISEMENT

Nah setelah itulah dia menyinggung soal krisis moneter 97-98. Dia menilai krisis yang bikin mata uang Indonesia melemah sangat dalam itu hanya berdampak pada masyarakat di kota, tidak dengan masyarakat di daerah.

"Kalau kita jujur coba ingat 97-98, krisis apa, krisisnya hanya di kota besar kok, di daerah2 makmur semua. (Krisis) 97-98 itu (...), yasudahlah nanti kita bicara lagi. Kita sudah ngerti lah, bener nggak? Dan harusnya kita sudah lebih pintar dan lebih pandai," ucapnya.

Prabowo menyinggung soal krisis moneter 97-98 itu untuk menjawab bahwa sebenarnya Indonesia sudah mengalami serangan moneter. Dan menurutnya saat itu masyarakat di desa tidak terpengaruh meski mata uang dolar AS melambung sangat tinggi terhadap rupiah.

"Tapi saya setuju, mereka menggunakan mata uang untuk merusak, untuk kita patuh. Nanti mereka juga gunakan pangan, food as a weapon, they are going to use food as a weapon, that's why we have to grow our own food, dan kita mampu dan sangat kaya. Kita sangat optimis," tutupnya.

Lihat juga Video: Prabowo: Manakala Saya Diberi Mandat, Dalam 3 Tahun Kita Swasembada Pangan

[Gambas:Video 20detik]



(acd/das)

Hide Ads