Menteri BUMN Erick Thohir resmi melarang direksi dan komisaris BUMN terlibat kampanye. Sementara, sejauh ini baru pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (capres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah mengumumkan struktur lengkap tim kampanye dan beberapa nama tercatat sebagai komisaris BUMN.
Nama-nama yang tercatat sebagai komisaris itu, beberapa di antaranya telah menyatakan akan mundur.
Komisaris BUMN yang menyatakan akan mundur itu salah satunya Budiman Sudjatmiko. Budiman merupakan komisaris PTPN V. Ia menyatakan mundur sebagai komisaris setelah menjadi dewan pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
"Surat pengunduran diri saya akan saya tujukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham. Kemudian tembusan kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V dan Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara V," jelasnya kepada detikcom lewat pesan singkat Selasa (7/11/2023) lalu.
Kemudian ada Muhammad Arief Rosyid Hasan yang merupakan komisaris independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Arief juga telah menyatakan akan mundur setelah ditunjuk sebagai Komandan Pemilih Muda di TKN Prabowo-Gibran.
Selain dua nama tersebut, ada beberapa nama dalam TKN yang tercatat sebagai komisaris BUMN. Mereka antara lain Wakil Ketua TKN Condro Kirono yang merupakan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Wakil Ketua TKN Ali Masykur Musa yang merupakan Komisaris Utama PT Pelni (Persero), Wakil Ketua TKN Gustaaf Patty yang merupakan Komisaris PT Pupuk Kaltim, serta Wakil Komandan Relawan Maret Sueken yang merupakan Komisaris PT Djakarta Llyod (Persero).
Nama-nama mereka ada di situs perusahaan. Namun, belum diketahui apakah telah mengajukan pengunduran diri atau belum.
Simak juga Video: Resmi Dibentuk, Ini Daftar Ketum hingga Sekretaris TKN Prabowo-Gibran
(acd/das)