Toko-toko roti di Gaza menjadi target serangan Israel. Saat ini, hanya ada beberapa toko roti di Gaza yang masih beroperasi. Menurut laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), terdapat 11 toko roti di Gaza yang diserang dan dihancurkan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel terhadap Gaza juga membuat persediaan makanan di Palestina semakin menipis setiap harinya. Akses terhadap roti di selatan Gaza juga sulit. Pabrik yang menggiling gandum di Gaza dilaporkan tidak dapat beroperasi karena kekurangan listrik dan bahan bakar.
Saat ini, hanya terdapat satu toko roti yang dikontrak oleh Program Pangan Dunia (WFP) dan delapan toko roti lainnya di wilayah selatan yang menyediakan roti ke tempat penampungan. Itu pun juga sangat bergantung pada ketersediaan tepung dan bahan bakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per 6 November 2023, hanya terdapat satu toko roti yang dilaporkan masih beroperasi di kota Gaza dan satu lagi di Gaza utara. Minimnya toko roti di Gaza yang masih beroperasi menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pangan warga Gaza. Mereka yang mampu membeli tepung terigu dan mampu memasak memilih untuk membuat roti sendiri di rumah.
Melansir dari Al-Jazeera, Kamis (9/11/2023), warga Gaza kini harus mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan sekantong roti pita untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan di beberapa daerah masyarakat sudah memulai antrean dari sebelum pagi hanya untuk mendapatkan roti pita.
Hal tersebut merupakan salah satu dampak dari pengepungan total oleh Israel terhadap wilayah-wilayah yang diblokade yang sampai saat ini masih terus berlanjut. Makanan pokok dan roti semakin sulit didapatkan oleh masyarakat Gaza dari hari ke hari.
Ketua Asosiasi Pemilik Toko Roti di Jalur Gaza Abdelnasser al-Jarmi mengatakan bahwa toko roti di Gaza telah membatasi operasi mereka dikarenakan kekurangan bahan bakar, listrik, dan cadangan energi surya yang berfungsi sebagai generator. Selain itu, Gaza juga mengalami kekurangan tepung dalam jumlah besar.
"Badan pengungsi PBB memiliki 30.000 ton tepung yang seharusnya dibagikan kepada para pengungsi sebelum perang pecah pada 7 Oktober. Toko roti mengambil sebagian tepung untuk membuat roti dan menyediakannya kepada masyarakat," katanya.
Menurut Oxfam International, hanya sekitar 2% dari total kebutuhan pangan untuk 2,3 juta penduduk Gaza yang sudah dikirimkan sejak 7 Oktober 2023.
Melansir dari CNN, serangan Israel terhadap Gaza sudah memakan lebih dari 10.000 korban tewas sejak 7 Oktober 2023. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al Qudra mengatakan 10.022 warga Palestina di Gaza telah terbunuh karena serangan Israel, yang termasuk 4.104 anak-anak, 2.641 wanita, dan 611 orang lanjut usia.
(fdl/fdl)