Bos Buruh Sebut Pernyataan Prabowo soal Jangan Tuntut Kenaikan Upah Keliru!

Bos Buruh Sebut Pernyataan Prabowo soal Jangan Tuntut Kenaikan Upah Keliru!

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 10 Nov 2023 10:30 WIB
Ilustrasi Hari Buruh
Ilustrasi buruh - Foto: Ilustrasi: Kiagoos Auliansyah
Jakarta -

Partai buruh atau serikat pekerja menilai pendapat Calon Presiden Prabowo Subianto keliru. Hal ini berkaitan dengan pertanyaan yang meminta para buruh jangan selalu menuntut kenaikan upah.

Presiden Partai Buruh dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal berpendapat, pernyataan Capres Prabowo keliru. Menurutnya, hal ini memperlihatkan jika Prabowo tidak memahami dunia perburuhan, bahkan terkesan tidak berpihak pada kepentingan buruh.

"Jadi tidak benar dan keliru pendapat Capres Prabowo bahwa tuntutan buruh untuk menaikkan upah minimum setiap tahun tidak dibutuhkan. Ini adalah pendapat keliru," kata Said, dalam keterangannya ditulis Jumat (10/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said menerangkan perlu diketahui bagi seluruh Capres, di seluruh dunia, baik di Amerika, Jerman, Inggris, Negara Nordik, Negara Eropa lainnya, Brasil, Peru, negara Amerika lainnya, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Mesir, Nigeria, Afrika Selatan, negara Afrika lainnya, Rusia, Turki, Australia, Selandia Baru, dan belahan dunia lainnya; seluruh serikat pekerja di negara masing-masing pasti berjuang menuntut kenaikan upah minimum dan upah berkala.

Said Iqbal mencontohkan, baru-baru ini serikat buruh Brasil berhasil menyakinkan Presiden Lula untuk menaikkan upah minimum 13%, padahal inflansi hanya 4% dan pertumbuhan ekonominya hanya 3,2%. Kemudian di Amerika, serikat pekerja automotif UAW berhasil menyakinkan Presiden Joe Biden untuk menaikkan upah buruh otomotif 30%.

ADVERTISEMENT

Lalu buruh di Inggris, Jerman, Italia, dan negara Eropa lainnya, buruh melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut kenaikan upah minimum dan berhasil naik di atas 20%.

"Di Amerika Serikat, ketika terjadi pemilihan presiden maka isu upah minimum adalah salah satu isu yang paling panas bagi para calon Presiden Amerika. Sebagai contoh, ketika Obama melawan Mitt Romney, di dalam kampanye mereka saling menyampaikan nilai kenaikan upah minimum setiap tahun dengan angka yang berbeda. Begitu pula dalam Pilpres antara Obama melawan McCain juga mengatakan kenaikan upah minimum untuk buruh Amerika setiap tahunnya harus naik," kata Said Iqbal.

Said menegaskan setiap tahun, buruh dan serikat buruh turun ke jalan demonstrasi untuk kenaikan upah minimum dan upah berkala (upah buruh bermasa kerja di atas satu tahun). Ia menyebut di Jepang dikenal dengan istilah shunto, yaitu perjuangan buruh Jepang untuk kenaikan upah minimum setiap tahun. Amerika, Australia, dan Amerika dikenal dengan perjuangan upah musim semi.

"Dan di Indonesia dikenal dengan perjuangan upah minimum di antara bulan Oktober sampai dengan Desember setiap tahunnya," jelasnya

Said menjelaskan upah minimum adalah jaring pengaman (safety net) agar buruh tidak terjerumus dalam jurang kemiskinan ketika memasuki dunia kerja, karena naluri mayoritas pengusaha hitam ingin memberikan upah murah dan tenaga kerja outsourcing. Oleh karena itu, negara, termasuk para Capres harus melindungi buruh dengan menaikkan upah minimum sebagai safety net.

"Dan kenaikan upah minimum tiap tahun ini yang diperjuangkan oleh buruh dan serikat buruh, termasuk Partai Buruh adalah penyesuaian terhadap harga-harga barang (inflasi) dan redistribusi dari pertumbuhan ekonomi yang dicapai untuk berbagi kepada buruh bukan hanya untuk para pengusaha," kata Said Iqbal.

Said Iqbal melanjutkan, di dalam konvensi dan hukum internasional telah disepakati upah minimum wajib diberikan kepada buruh dan harus dinaikkan setiap tahunnya. Ini tertuang dalam Konvensi ILO No 133 tentang upah minimum. Dan di Indonesia, di dalam UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan maupun UU No 6/2023 tentang Cipta Kerja, upah minimum diatur dengan tegas harus dinaikkan setiap tahunnya. Sekali lagi, pendapat Capres Prabowo ini sangat menyakitkan hati para buruh.

"Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI tetap berpendapat, setiap tahun upah minimum dan upah berkala wajib dinaikkan untuk seluruh buruh, pekerja, karyawan, pegawai, PNS, TNI/Polri, siapa pun warga negara yang bekerja. Partai buruh dan KSPI menghimbau para Capres untuk juga berpihak kepada kepentingan buruh dan kelas pekerja tidak hanya berpihak kepada pengusaha hitam. Suara buruh sangat menentukan kemenangan para capres dalam Pemilu 2024," ujarnya.

Tentang ada perusahaan tidak mampu menaikkan upah minimum dan upah berkala, Said Iqbal berpendapat itu adalah kasus per kasus. Jangan digeneralisir.

Bagi Perusahaan yang tidak mampu tersebut, bisa saja dalam peraturan diatur mereka dapat mengajukan penangguhan kenaikan upah minimum dengan membuktikan laporan pembukuan dua tahun berturut-turut perusahaan merugi, dan sudah diaudit akuntan publik.

"Jadi tidak boleh juga perusahaan menyatakan mereka tidak mampu. Apa definisi tidak mampunya? Maka audit laporan pembukuan Perusahaan adalah jawabannya," tegasnya. Partai Buruh dan KSPI menghimbau para Capres untuk berhati-hati dalam berpendapat khususnya terhadap isu upah, karena adalah isu yang paling sensitif

"Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI akan tetap memperjuangkan kenaikan upah minimum 2024 sebesar 15% atau mogok nasional," jelas dia.

Menurut Said Iqbal, boleh jadi, pernyataan yang dilontarkan Prabowo berasal dari orang-orang sekitar Capres Prabowo yang patut diduga "ingin cari muka" kepada pengusaha agar mereka mendapat dukungan dari pengusaha.

"Sebagai masukan dari Partai Buruh dan organisasi serikat buruh untuk Capres Prabowo dan para Capres lainnya, isu upah dan jaminan sosial serta penciptaan lapangan kerja dan hapus outsourcing adalah isu arus utama di kalangan buruh," ujar Said Iqbal.

Oleh karena itu, lanjutnya, bila salah bicara dan keliru terhadap isu arus utama buruh, maka akibatnya fatal terhadap dukungan buruh kepada para Capres tersebut. Termasuk di dalamnya isu penolakan Omnibus Law oleh seluruh kalangan buruh

Prabowo Minta Buruh Tak Banyak Tuntut soal Upah

Sebelumnya, Prabowo meminta kepada para buruh agar tidak banyak menuntut kenaikan upah kepada pengusaha, terlebih jika perusahaan tersebut sedang dalam kondisi 'buntung'. Hal itu disebut bisa memberatkan dan membuat pengusaha lari ke negara lain.

"Buruh kau udah dapat ini, ini, ini, angkutan akan kita bebaskan supaya kau kerja juga ringan. Ya sudah dong jangan kau tuntut-tuntut pengusaha (naikkan upah). Kalau tidak untung pengusahanya bisa pindah ke Bangladesh, ke mana ke mana," kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11).

Kemudian program pemerintah dianggap sudah banyak yang menyejahterakan rakyat terutama kaum buruh mulai dari layanan kesehatan gratis hingga berbagai macam subsidi. Prabowo menjanjikan jika terpilih menjadi presiden akan berupaya menambah program yang pro rakyat miskin dan buruh sehingga mereka bisa makin sejahtera.

"Kita akan bicara ke pemimpin buruh, saudara, kesehatan nggak bayar, subsidi listrik, subsidi BBM, sekolah harus kita bikin nggak bayar, kita akan kasih makan siang (gratis). Kemudian saudara-saudara, kita harus berani seperti negara lain, angkutan di kota-kota besar, kalau perlu subsidi 100% untuk orang yang butuh," jelas dia

Lihat juga Video 'Pengamat Nilai Aturan Potong Upah Buruh 25% Bisa Lemahkan Daya Beli':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads