Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Islam (Organization of Islamic Cooperation/OKI).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya bukan hanya bicara soal dukungan ke Palestina saja. Namun juga kelanjutan kerja sama ekonomi berupa perjanjian dagang Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).
Jokowi dan Erdogan sepakat untuk melakukan perundingan lebih insentif soal perjanjian dagang ini. Targetnya, pembahasan perjanjian dagang IT-CEPA bakal rampung paling lambat akhir 2024 alias tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua pemimpin juga membahas penguatan kerja sama bilateral dan sepakat untuk mengintensifkan perundingan IT-CEPA sehingga dapat diselesaikan pada tahun 2024," tulis keterangan di website Sekretariat Presiden, Senin (13/11/2023).
Keduanya juga sepakat akan terus bekerja sama menyelesaikan masalah Gaza, terus mendukung perjuangan bangsa Palestina, termasuk dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina. Sesuai dengan apa yang dibahas dan disetujui dalam KTT OKI.
"Serta mengingatkan dunia untuk selesaikan akar masalah yaitu kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution," tulis keterangan tersebut.
Selain itu, Jokowi menekankan OKI harus bersatu dan berada di depan. OKI harus mendesak gencatan senjata segera dilakukan, menyuarakan dimulainya jeda kemanusiaan. Dia juga ingin negara-negara OKI dapat memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, predictable, sustainable, dan menjangkau seluruh masyarakat yang terdampak.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan Indonesia akan menggunakan semua saluran untuk menyuarakan keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina, termasuk Sidang Majelis Umum PBB, Dewan HAM, dan Mahkamah Kejahatan Internasional.
Simak Video: Jokowi-Erdogan Gandengan di KTT OKI, Bahas Permasalahan di Gaza