Rincian Investasi Raksasa AS yang Siap Masuk RI Usai Pertemuan Jokowi-Biden

Rincian Investasi Raksasa AS yang Siap Masuk RI Usai Pertemuan Jokowi-Biden

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 14 Nov 2023 15:43 WIB
President Joe Biden meets with Indonesias President Joko Widodo in the Oval Office of the White House, Monday, Nov. 13, 2023, in Washington. (AP Photo/Andrew Harnik)
Foto: AP/Andrew Harnik
Jakarta -

Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat untuk menemui Presiden Joe Biden membuahkan hasil yang besar. Sederet investasi bakal masuk ke Indonesia dari Amerika.

Dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan website resmi White House, Selasa (14/11/2023), disebutkan Biden akan mengumumkan sederet program investasi untuk memacu kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia.



"Sebagai bagian dari komitmen kedua pemimpin untuk meningkatkan hubungan bilateral, Presiden Biden bermaksud mengumumkan program-program berikut untuk mendorong kesejahteraan ekonomi inklusif melalui investasi pada teknologi-teknologi penting dan baru, usaha mikro, kecil, dan menengah, hingga pembangunan berkelanjutan," tulis keterangan yang dikutip langsung dari website whitehouse.gov.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangan tersebut, Amerika berkomitmen untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan berkembang di Indonesia.

1. DFC

Lembaga International Development Finance Corporation (DFC) disebut akan menyediakan pendanaan baru sebesar US$ 131 juta atau sekitar Rp 2 triliun (kurs Rp 15.700).

ADVERTISEMENT

Investasi bakal digunakan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi melalui penjaminan pinjaman kepada Bank Sampoerna dan Yayasan Amartha Nusantara Raya untuk mendukung kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah. Khusus, Amartha pinjaman akan diberikan pada bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh perempuan.

2. ExxonMobil

Kemudian, dalam pertemuan bilateral itu juga disepakati investasi senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 235 triliun bakal dilakukan oleh perusahaan energi ExxonMobil. Indonesia akan bermitra dengan perusahaan tersebut mendorong dekarbonisasi di Indonesia.

"Termasuk penilaian bersama oleh ExxonMobil dan Pertamina terhadap potensi pusat penyerapan karbon jauh di bawah tanah di Laut Jawa, yang dapat menampung setidaknya 3 miliar metrik ton karbon dioksida," tulis keterangan White House.

Amerika Serikat juga disebut berniat melakukan diversifikasi ekosistem semikonduktor global. Kemitraan akan dibangun dengan Indonesia untuk menciptakan rantai pasok semikonduktor global yang lebih tangguh, aman, dan berkelanjutan.

Amerika Serikat juga bermaksud bermitra dengan asosiasi industri untuk memimpin delegasi perdagangan perusahaan semikonduktor AS ke Indonesia.

"Dimulai dengan tinjauan terhadap ekosistem semikonduktor Indonesia saat ini, kerangka peraturan, serta kebutuhan tenaga kerja dan infrastruktur untuk menjadi masukan bagi kita,," tulis keterangan White House.

3. USTDA

Selanjutnya, konektivitas digital di pedesaan yang ada di Indonesia juga akan ditingkatkan oleh pihak Amerika Serikat melalui bantuan dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (United States Trade and Development Agency/USTDA).

USTDA akan memberikan hibah kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menilai kelayakan komersial dan teknis penerapan teknologi jaringan akses radio terbuka atau open RAN untuk menyediakan konektivitas digital untuk sekitar 1.621 desa yang belum terlayani di seluruh Indonesia.

Terakhir akan ada juga, kemitraan khusus di sektor pariwisata antara Amerika dan Indonesia. Amerika Serikat bermaksud untuk bermitra dengan Indonesia dalam sebuah inisiatif baru dengan para pemangku kepentingan pariwisata untuk memperkuat perjalanan dan pariwisata antara kedua negara, khususnya di bidang bisnis, pendidikan, dan rekreasi.

(hal/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads