Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi pada Selasa (14/11). Pertemuan dilakukan di sela Pertemuan Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di San Francisco.
"Pertemuan berlangsung hangat dan konstruktif, membicarakan eksplorasi peluang-peluang kerja sama di berbagai sektor seperti energi terbarukan, teknologi, infrastruktur, perikanan, dan progres perundingan dalam IPEF," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2023).
Airlangga mengungkapkan pentingnya pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicles/EV) mengingat 90% kendaraan Indonesia merupakan produk Jepang dan berharap pelaku usaha Jepang dapat kerja sama mempercepat pengembangan EV di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga juga mengajak Jepang untuk bekerja sama pada proyek energi bersih. "Indonesia memiliki potensi besar untuk Energi Baru Terbarukan, termasuk solar panel energy, dan geothermal energy. Kami mengajak Jepang berinvestasi pada sektor tersebut," ajak Airlangga.
Pada pembahasan terkait digitalisasi, Jepang diklaim sangat membuka diri untuk berdiskusi mendalam terkait isu-isu digital yang menjadi fokus utama Indonesia. Digitalisasi diharapkan dapat membantu pengembangan industri UMKM di Indonesia.
Airlangga juga menyampaikan besarnya potensi semi-konduktor di Indonesia sebagai penghasil Silica yang menjadi bahan baku semi-konduktor yang dibutuhkan dunia.
"Indonesia ingin menjadi penyedia kebutuhan semi-konduktor dunia sebagai alternatif pasar selain China," tegas Airlangga.
Indonesia mengakui membutuhkan investasi dan kerja sama dari Jepang dalam pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kualitas SDM pelajar Indonesia untuk pengembangan semi-konduktor.
Kedua negara juga diharapkan dapat mengatasi hambatan perdagangan termasuk produk agro dan perikanan. Airlangga menyampaikan harapannya agar terdapat keseimbangan akses pasar produk perikanan Indonesia di Jepang, dan produk perikanan berkualitas Jepang di Indonesia.
Kemudian Airlangga mengatakan bahwa Nishimura menyampaikan keinginan untuk segera menyelesaikan seluruh pilar IPEF secara substansi yang diharapkan dapat memperkuat sektor industri, mempercepat proses transisi energi sesuai inisiatif AZEC, dan keinginan Jepang untuk memperkuat kerja sama dengan seluruh negara ASEAN melalui IPEF. Jepang disebut telah mendapatkan persetujuan kabinet untuk mengalokasikan sekitar US$ 1 miliar melalui proyek-proyek konkrit pada IPEF.
"Kami menantikan kerja sama dengan Jepang di Pilar 2, Pilar 3, dan Pilar 4 IPEF" tutur Airlangga menanggapi Nishimura.
Airlangga menyebut Pilar 1 IPEF belum sesuai target penyelesaian karena terdapat sejumlah isu di beberapa Chapter yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini adalah Critical Mineral.
"Presiden Joko Widodo telah menyuarakan pentingnya penguatan rantai pasok Critical Mineral, pada saat pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden" ujar Airlangga.
Simak juga Video: Kontribusi Bluebird Kurangi Polusi Udara dengan EV dan CNG