Panen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah/Hari

Jelajah Desa BRILian

Panen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah/Hari

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Jumat, 17 Nov 2023 09:53 WIB
Panen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah per Hari
Foto: Pradita Utama/detikcom
Bulukumba -

Bagi sebagian orang, bisnis beternak ayam dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Tapi jangan salah, usaha ternak ayam khususnya ayam petelur ternyata bisa menjadi ladang cuan yang menjanjikan.

Seperti kisah Rosmina (49) yang mampu meraup untung jutaan rupiah per hari dari beternak ayam petelur. Bahkan, berkat bisnis yang dijalaninya, Rosmina mampu menguliahkan anak hingga tingkat sarjana.

Kepada detikcom, Rosmina bercerita dulu dirinya dan suami merantau di Kalimantan selama 21 tahun. Rosmina merupakan pekerja di suatu perusahaan, sementara sang suami sehari-hari bekerja sebagai tukang yang membuat rumah hingga kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, dia kembali ke kampung halamannya di Desa Tritiro dan beralih menjadi peternak ayam. Rosmina mengaku tergiur dengan usaha ternak ayam karena mendengar pengalaman keluarga yang telah lebih dulu sukses menekuni bisnis ini.

"Mulai usaha di tahun 2019. Kenapa memilih ayam peternak dibanding hewan peternakan lain adalah karena kalau sapi itu kadang satu tahun baru beranak. Sekarang susah juga mengambil makanan sapi. Bapaknya pernah beternak kambing tapi tidak ada harapan. Akhirnya beralih ke ayam," katanya saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Rosmina mengatakan di awal merintis usaha perlu modal hingga Rp 180 juta. Jumlah uang yang dia keluarkan tersebut untuk membeli 1.500 bibit ayam petelur dari Surabaya serta membangun kandang.

Panen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah per HariPanen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah per Hari (Foto: Pradita Utama/detikcom)

Lambat laun, peternakan milik Rosmina kian berkembang. Kini, ayam-ayam petelurnya mampu memproduksi hingga lebih dari 1.400 telur sekali panen. Dari jumlah tersebut, Rosmina bisa mendapatkan untung mencapai Rp 4 juta per hari. Sekitar setengahnya dipakai kembali untuk biaya operasional dan pakan, artinya untung bersih yang dia bawa pulang sebanyak Rp 2 juta setiap hari.

"Saya kali-kali (hitung-hitung) 1.400 lebih telur. Maksudnya 40-an rak (pada) puncaknya (panen). (Jadi) 40an rak (di)kali 30 biji, (sekitar) 1.400 lebih," terangnya.

Selain untuk kehidupan sehari-hari, Rosmina mengatakan hasil usaha ternak ayam digunakan untuk membayar uang pendidikan kedua anaknya hingga ke bangku kuliah S1.

"Sudah ada yang jadi ners (perawat). Kuliah keperawatan, sudah selesai kuliah jadi ners, sudah jadi honor di Klinik Azira. Kalau yang anak kedua kuliah di Samarinda jurusan agroteknologi sudah mau wisuda. Itu dari sini (hasil peternakan) semua," terangnya.

Rosmina tak menampik usaha ternak ayam tidak mudah, karena harus sabar dalam menjalaninya. Selain itu juga butuh ketelatenan dan kegigihan. Terkadang ada saja hambatan yang menghampiri, seperti saat pandemi COVID-19 yang melanda beberapa waktu lalu.

"Tidak ada pengiriman. Waktu Covid dulu nggak ada. Saya ini saja menangis juga tapi mau apa? Tapi demi kepercayaan saja. Insyaallah tetap ada pertolongan," katanya.

Nasib baik Rosmina, kala itu ia terselamatkan bantuan pinjaman modal dari BRI.

"Alhamdulillah pada saat itu karena biaya mengurus ayam, makanan sudah tidak cukup karena biaya makan tidak cukup, makanya kami mengambil KUR BRI," katanya.

"KUR itu maksudnya untuk penyelamat, penyambung," imbuh Rosmina.

Panen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah per HariPanen 1.400 Telur, Peternak Ayam di Sulsel Untung Jutaan Rupiah per Hari (Foto: Pradita Utama/detikcom)

Ke depan, Rosmina berencana kembali meminjam KUR untuk memperluas kandang ayamnya. Tak hanya modal usaha, dikatakan Rosmina usaha ternak ayam miliknya juga mendapat pelatihan dari pemerintah desa melalui program Desa BRILian.

"Pelatihannya cara pemeliharaan, cara pembibitan bagaimana. Alhamdulillah manfaatnya saya rasakan, bisa menguliahkan anak," katanya.

Diketahui, Desa Tritiro menjadi salah satu desa terpilih pada program Desa BRILian tahun 2022. Ini merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa.

Pengembangan desa tersebut tentunya melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG's).

"Harapannya semoga desa tersebut memiliki peningkatan dari segi kapasitas dan kapabilitas. Bisa dilihat dari nasional potensi desa yg ada di sana. Apalagi sekarang ada digital bisa dilihat potensi budaya, wisata, atau pertaniannya," ujar Kepala Unit BRI Tanah Lemo Farida Hairin.

Untuk diketahui, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!

(akd/ega)

Hide Ads