Ribuan Alumni Harvard Ancam Setop Donasi Gegara Seruan Pro-Palestina

Ribuan Alumni Harvard Ancam Setop Donasi Gegara Seruan Pro-Palestina

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 18 Nov 2023 11:30 WIB
A general view of the Harvard Medical School in the Longwood Medical Area in Boston, Massachusetts, U.S., May 15, 2022. Picture taken with a drone. Picture taken May 15, 2022. REUTERS/Brian Snyder/File Photo
Foto: REUTERS/Brian Snyder/File Photo
Jakarta -

Lebih dari 1.600 alumni Universitas Harvard mengatakan akan menahan dana sumbangan mereka bila pihak kampus tidak mengambil tindakan karena banyak mahasiswanya yang menyuarakan dukungannya kepada Palestina atas serangan Israel.

Melansir dari CNN, Sabtu (18/11/2023), ancaman tersebut disampaikan oleh ribuan donatur pro Israel yang termasuk dalam anggota Asosiasi Alumni Yahudi Harvard College (HCJAA) melalui sebuah surat terbuka kepada rektor hingga dekan Universitas Havard.

"Kami tidak pernah berpikir bahwa, di Harvard College, kami harus memperdebatkan poin bahwa terorisme (Hamas) terhadap warga sipil (Israel) memerlukan kecaman segera dan tegas. Kami tidak pernah mengira kami harus berdebat demi pengakuan atas kemanusiaan kami sendiri," tulis anggota Asosiasi Alumni Yahudi Harvard College (HCJAA) dalam surat terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pendiri HCJAA, Rebecca Claire Brooks mengatakan gerakan pro Palestina merupakan bagian dari tindakan antisemitisme (memiliki prasangka buruk terhadap orang Yahudi). Untuk itu kelompok ini juga berkeinginan untuk menjalankan berbagi rencana konkret untuk memastikan perlindungan mahasiswa Yahudi di Universitas Harvard.

"Ini adalah pergerakan alumni antargenerasi yang luas dan berkembang dari berbagai sektor dan industri. Ya, beberapa dari mereka adalah donatur yang sangat berpengaruh dan beberapa dari mereka adalah donatur berukuran lebih normal. Tapi kami berbicara dengan satu suara untuk menanggapi momen ini," katanya kepada CNN.

ADVERTISEMENT

Di luar itu, sejumlah konglomerat ternama sekaligus alumni Harvard lainnya seperti pendiri Pershing Square Bill Ackman dan mantan CEO Victoria's Secret Leslie Wexner juga ikut menyuarakan ketidakpuasan mereka atas dukungan terhadap Palestina.

Kondisi ini tentu menjadi permasalahan tersendiri, terlebih mengingat bagaimana uang donasi merupakan penyumbang pendapatan terbesar di Harvard.

Tercatat total sumbangan yang diterima universitas merupakan 45% dari pendapatan universitas. Dari jumlah tersebut, 9% diantaranya digunakan untuk anggaran operasional universitas dan 36% sisanya untuk dana abadi. Menanggapi permasalahan ini, Presiden Universitas Harvard Claudine Gay menulis surat terbuka kepada anggota komunitas Harvard terkait sikap universitas.

"Harvard menolak segala bentuk kebencian, dan kami berkomitmen untuk mengatasinya. Izinkan saya mengulangi apa yang saya dan para pemimpin Harvard lainnya katakan sebelumnya: Antisemitisme tidak mendapat tempat di Harvard," tulisnya dalam surat terbuka untuk seluruh alumni Harvard itu.

(fdl/fdl)

Hide Ads