PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap sektor UMKM capai 11,01% di akhir triwulan III 2023. Jika dikalkulasikan secara tahunan BRI telah menyalurkan sebesar Rp 1.038,9 triliun.
Dalam hal ini, porsi kredit UMKM mencapai 83,06% dari total portofolio kredit BRI. Bahkan, setelah dirincikan, untuk portofolio kredit mikro komersial yaitu Kupedes BRI, hingga akhir September 2023 tercatat mencapai sebesar Rp 201,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 57,5% secara tahunan, dengan peminjam sebanyak 4,5 juta debitur atau meningkat 71,6%.
Pertumbuhan ini juga terjadi bagi debitur penerima KUR baru dari pihak BRI. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menuturkan penerima KUR baru yang disalurkan BRI juga mengalami peningkatan dibandingkan target dari pemerintah. Tercatat, hingga September 2023, kenaikan KUR baru mencapai 105,82% dari target tahun penuh 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telah mencapai 1,44 juta debitur KUR baru hingga triwulan III 2023. Sedangkan target debitur KUR baru 2023 adalah sebesar 1,36 juta debitur. Kebijakan penyaluran KUR tahun 2023 pun memiliki substansi graduasi atau UMKM naik kelas yang jelas untuk kemandirian pelaku usaha," kata Supari dalam keterangan tertulis, Minggu (19/11/2023).
Lebih dari itu, pada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaik kelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur. Rinciannya, sekitar 351 ribu pelaku usaha naik kelas dari KUR Super Mikro ke KUR Mikro. KUR Mikro ke KUR Kecil mencapai 1,9 juta debitur, dan KUR Kecil ke Kredit Komersial sekitar 13.000 debitur.
Menurutnya, pertumbuhan ini juga tidak lepas dari sistem mitigasi risiko yang telah diatur secara matang. BRI telah memiliki sistem skoring dalam proses analisa kredit pinjaman komersial mikro di luar KUR. Sehingga ketika muncul potensi risiko dalam skoring tersebut, maka diperlukan agunan tambahan.
"Namun demikian apabila dalam penilaian skoring tidak ditemukan adanya potensi risiko, tidak diperlukan agunan tambahan. Cukup dengan penguasaan cash flow debitur. Contohnya saat ini BRI telah memiliki PARI (Pasar Rakyat Indonesia), platform aplikasi digital marketplace komoditas pangan besutan BRI untuk pelaku usaha. Aplikasi dapat diunduh melalui Play Store," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada aplikasi PARI, pinjaman sampai dengan Rp 1 miliar tanpa diminta agunan tambahan karena BRI menjadi bagian dari ekosistem komoditas. Semua aktivitas bisnis end to end terdapat dalam platform tersebut, dan saat ini portofolio pinjaman melalui platform PARI telah mencapai Rp 4 triliun dengan jangka waktu pinjaman relatif pendek, yaitu sekitar 14 hari kerja.
(ega/ega)