Besaran upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2024 resmi naik jadi Rp 5.067.381 per bulan, dari sebelumnya sebelumnya Rp 4.901.798 per bulan. Namun besaran gaji minimal ini seringkali dinilai tidak cukup untuk hidup layak di ibu kota karena satu dan lain hal.
Perencana keuangan Eko Endarto mengatakan agar besaran gaji Rp 5 jutaan atau setara UMP 2024 cukup untuk hidup layak di Jakarta adalah dengan mengatur pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Sebab menurutnya yang terpenting bukan seberapa besar pemasukan yang diterima, tapi bagaimana cara menggunakan uang tersebut agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Intinya mereka harus bisa membuat prioritas ke mana saja gaji Rp 5 juta tadi bisa digunakan, kan gitu," kata Eko kepada detikcom, Rabu (22/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menjelaskan dari besaran gaji Rp 5 jutaan tadi, 30% atau sekitar Rp 1,5 juta bisa digunakan terlebih dahulu untuk membayar cicilan atau utang yang ada. Kemudian 20% lainnya atau Rp 1 juta harus disisihkan terlebih dahulu untuk tabungan atau investasi.
Menurutnya kedua hal ini (membayar utang dan menabung) merupakan prioritas utama untuk menjaga keuangan agar tetap sehat. Barulah setelah itu, sisa uang yang ada bisa digunakan untuk kebutuhan konsumtif seperti belanja kebutuhan sehari-hari dan lain sebagainya.
"Anggaplah Rp 5 juta itu 100%, maka 30% itu dibayar untuk membayar cicilan dan utang. Terus 20% harus bisa digunakan untuk investasi tabungan, dan sisanya baru bisa untuk konsumsi. Nah itu prioritas yang harus bisa dilakukan,"
Di luar itu Eko juga mengingatkan masyarakat, khususnya para pekerja yang besaran gajinya masih setara UMP, untuk tidak mementingkan gaya hidup seperti sering-sering nongkrong di kafe, membeli barang-barang yang sedang trend atau booming, hingga berburu tiket konser meski tidak punya dana yang cukup.
Sebab menurutnya bila yang bersangkutan selalu berkeinginan untuk mengikuti gaya hidup maka ia tidak akan bisa merasa cukup dengan gaji yang diterimanya. Karena itu Eko menekankan seharusnya gaya hiduplah yang menyesuaikan pendapatan dan bukan sebaliknya.
"Kalau mengikuti gaya hidup nggak pernah cukup ya, apa lagi mengikuti gaya hidup orang lain dia harus menyamakan diri dengan orang lain pasti nggak akan pernah cukup. Sehingga bukan mengikuti gaya hidup, tapi gaya hidup dia harus mengikuti penghasilan yang diterima. Jadi bukan kebalikannya," ujar Eko.
"Berarti gaya hidup penghasilan Rp 15 juta akan berbeda dengan gaya hidup penghasilan yang Rp 5 juta. Misalkan kelas kafe-nya (tempat nongkrong), alokasi investasinya, apa yang digunakan untuk utang, itu pasti beda-beda," pungkasnya.
Simak Video 'Ini Daftar Kenaikan UMP 2024 di 25 Provinsi':