Calon Presiden Anies Baswedan menyindir strategi pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, strategi perbanyak pembangunan infrastruktur kurang tepat.
Yang tak kalah penting adalah pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Menurutnya, saat ini telah terjadi ketimpangan nyata pada pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
"Saya berikan ilustrasi bapak ibu sekalian betapa ketimpangan itu nyata, pembangunan itu tentang manusia bukan hanya tentang infrastruktur, bukan tentang bangunan, tapi manusianya," ungkap Anies dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah yang disiarkan YouTube Muhammadiyah Channel, Rabu (22/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas Anies memaparkan soal data Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di Pulau Jawa dan Sumatera IPM tahun 2013 mencapai 69,83 sementara IPM di tahun 2022 melonjak ke level 74,19.
Nah sementara itu IPM di kawasan Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua di tahun 2013 baru di angka 64,81 dan di tahun 2022 mencapai 69,47.
Menurut Anies bila dilihat dari data tersebut, daerah di timur Indonesia mengalami ketertinggalan pembangunan manusianya. Saat kawasan barat sudah mencapai angka 69 poin pada IPM-nya, di kawasan timur justru perlu 9 tahun untuk mengejarnya.
"Ini bukan soal selisihnya itu 4 poin 5 poin, tapi mengejar 5 poin itu satu dekade bapak ibu sekalian," ungkap Anies.
(hal/hns)