Ganjar Ungkap Fakta Industri Halal RI Kalah Jauh dengan Brasil

Ganjar Ungkap Fakta Industri Halal RI Kalah Jauh dengan Brasil

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 24 Nov 2023 09:00 WIB
MUS Halal Convenience Store hadir menjadi alternatif bagi warga Depok untuk berbelanja produk halal kebutuhan sehari-hari dengan konsep kenyamanan.
Foto: dok. MUS
Jakarta -

Industri halal di Indonesia ketinggalan jauh dari negara Brasil. Fakta ini diungkapkan oleh Calon Presiden Ganjar Pranowo.

Menurutnya, Indonesia memang menjadi salah satu negara Islam besar di dunia, namun industri halal Indonesia ternyata masih jauh dari negara lain. Ganjar memaparkan untuk urusan ekspor pangan halal dunia, pasarnya masih dikuasai oleh Brasil.

Indonesia bahkan cuma memiliki pangsa pasar 3% saja secara global untuk produk pangan halal. Padahal secara konsumsi, Indonesia menjadi negara nomor 1 di dunia sebagai konsumen makanan halal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi konsumsi produk makanan halal di dunia kita lumayan ranking 1, kita ranking 1 untuk konsumsi. Mari kita lihat yang di bawah, kita tertinggal dalam hal ekspor. Hanya 3% dari pasar global. Ekspor pangan halal justru masih dipimpin oleh Brasil," sebut Ganjar dalam Dialog Publik Muhammadiyah yang disiarkan tvMU Channel, Kamis (23/11/2023).

Menurutnya, fakta yang dipaparkan tadi memperlihatkan bahwa industri halal di Indonesia punya potensi besar. Khususnya dalam rangka menyerap tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita melihat ini potensi kita menyerap tenaga kerja, ekonomi. Potensi kita menggali lebih banyak lagi dan memberikan peran lebih banyak pada anak-anak kita, keluarga kita, saudara kita, tuan rumah," ungkap Ganjar.

"Dengan potensial market besar, agama terbesar yang ada di sini, ini ruang ekonomi yang akan tumbuh," lanjutnya.

Modal Besar Industri Halal RI

Ganjar juga menyatakan Indonesia memiliki modal besar jadi pusat ekonomi syariah dunia. Cita-cita itu menurutnya bisa diwujudkan dengan mendorong industri tumbuh dari sektor UMKM dan memanfaatkan pasar yang besar.

Masalahnya selama ini menurut Ganjar usaha kecil di Indonesia untuk mendapat sertifikasi halal pada produknya saja sulitnya minta ampun.

"Kemudian pertanyaan dari UMKM yang muncul, mereka mau mendapatkan seluruh syarat itu yang dimudahkan itulah kemudian komitmen. Maka muncul pertanyaan kenapa ya soal urusan selalu sulit kenapa ya selalu urusan mesti dipersulit? Kenapa nggak bisa mudah karena kita tidak pernah menghargai aturan, kita tidak pernah memastikan hukum berjalan dengan baik," ungkap Ganjar.

"Maka kemudian tarik sana tarik sini dipas-paskan dipaksakan dan kemudian tidak merepresentasikan seluruh kepentingan masyarakat," sebutnya.

Dia yakin mempercepat pembuatan sertifikat halal sangat mudah. Salah satunya adalah memberikan target dan juga indikator kinerja kepada para pemangku kebijakan yang mengurus sertifikat halal.

"Padahal mempermudah sertifikat halal itu tidak terlalu sulit. Saya kira kalau saya menyampaikan itu hanya cukup dikontrol oleh pimpinan tertinggi dan perintahkan untuk di jalankan atau kamu yang saya ganti kira-kira gitu," pungkas Ganjar.

(hal/rrd)

Hide Ads