Ada Dugaan PNS Boyolali Dipungut Iuran buat Menangkan Dirinya, Ganjar Buka Suara

Ada Dugaan PNS Boyolali Dipungut Iuran buat Menangkan Dirinya, Ganjar Buka Suara

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 24 Nov 2023 16:19 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo - Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Jakarta -

Viral di media sosial dugaan pungutan liar (pungli) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Boyolali, Jawa Tengah yang dinarasikan untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Terkait ini Ganjar buka suara.

Ganjar menegaskan jika aksi tersebut adalah pungli maka harus dilaporkan ke penegak hukum. Jika ada dugaan pelanggaran undang-undang pemilu maka dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Pungli? Laporkan kepada penegak hukum. Segera laporkan. Jadi hal-hal negatif seperti itu laporkan kalau itu melanggar undang-undang pemilu kepada Bawaslu. Tapi kalau sifatnya pungli ke penegak hukum," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/11/2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menegaskan pihaknya tidak terlibat dan tidak memberikan arahan terkait kasus itu. Menurutnya perlu ada edukasi agar proses pemilu berjalan sehat.

"Kok (ada arahan) dari partai sih, memangnya ASN partai. Nggak lah, kita nggak mengarahkan gitu. Kita mesti edukasi agar semua proses pemilu sehat," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, viral seorang perempuan berseragam PNS Pemkab Boyolali mengaku ada arahan dari bupati setempat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Perempuan itu juga menyebut ASN Boyolali ditarik iuran untuk pemenangan. Jika tidak mau, akan dipindah yang jauh dari tempat tinggalnya.

Terbaru ada video unggahan akun X @PartaiSocmed menunjukkan belasan orang yang diduga ASN Boyolali berkumpul dalam satu ruangan dan mengembalikan uang iuran tersebut.

"Karena kita sudah bulat untuk dibubarkan, kita bubarkan. Kemudian uang yang sudah terkumpul kita bagikan," ucap pria berkemeja hitam yang membacakan kesimpulan rapat, dikutip Rabu (22/11/2023).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengaku belum mendengar kabar hebohnya pengakuan PNS yang katanya ditarik iuran untuk pemenangan Ganjar-Mahfud. Ia menyebut bakal memeriksa.

"Wah saya belum mendengar, nanti kita cek," kata Anas saat ditemui di Aula Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.

Anas juga enggan menanggapi soal pertemuan 8 organisasi kepala desa yang hanya mengundang paslon presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia langsung berjalan menaiki mobil dinasnya sambil melontarkan senyum kepada para awak media.

(ily/kil)

Hide Ads