Bombardir Palestina, Israel Rugi hingga Rp 747 T

Bombardir Palestina, Israel Rugi hingga Rp 747 T

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 24 Nov 2023 18:22 WIB
Pawai Bendera Israel digelar di Yerusalem, Minggu (29/5). Pawai itu merupakan bagian dari peringatan tahunan yang menandai pendudukan timur Yerusalem pada 1967.
Pawai Bendera Israel digelar di Yerusalem, Minggu (29/5)/Foto: Reuters
Jakarta -

Serangan yang dilakukan di Gaza, Palestina merugikan perekonomian Israel US$ 48 miliar atau Rp 747 triliun (kurs Rp 15.575) sejak dimulainya perang hingga tahun depan. Jumlah itu merupakan hasil analisa dari sebuah perusahaan konsultan keuangan Israel, Leader Capital Markets.

"Kemungkinan besar Israel akan menanggung dua pertiga dari total biaya perang. Sisanya ditanggung oleh Amerika Serikat (AS) dalam bentuk bantuan militer," ungkap laporan dari perusahaan tersebut dikutip dari Anadolu, Jumat (24/11/2023).

Angka-angka dari Leader Capital Markets menunjukkan kemungkinan pemerintah Israel perlu berutang lagi untuk menghadapi konflik bersenjata terburuk dalam setengah abad terakhir. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, termasuk perkiraan baru-baru ini oleh Dewan Ekonomi Nasional Israel 200 miliar shekel atau US$ 54 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Israel memperkirakan kerugian ekonomi akibat perang US$ 270 juta per hari pada Oktober. Kemenkeu Israel menekankan berakhirnya perang bukan berarti tidak menimbulkan kerugian.

Meskipun menerbitkan obligasi internasional melalui penempatan swasta dan bank-bank Wall Street, seperti Goldman Sachs, Israel tetap bergantung pada pasar lokal untuk menyerap sebagian besar kebutuhan pembiayaan mereka.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Akuntan Kemenkeu Israel Yali Rotenberg mengatakan Israel bergerak maju dengan skenario dasar dan menunjukkan pertempuran beberapa bulan. "Kami bisa membiayai negara. Sekarang, kami membangun penyangga tambahan," kata Yali.

(ara/ara)

Hide Ads