APBN Defisit Rp 700 M Usai Surplus 9 Bulan Berturut-turut

APBN Defisit Rp 700 M Usai Surplus 9 Bulan Berturut-turut

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 25 Nov 2023 08:26 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.Foto: Shafira Cendra Arini/Detikcom

Di tengah kondisi defisit APBN, penarikan utang baru mencapai Rp 203,6 triliun sampai Oktober 2023. Realisasi itu disebut masih sangat kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan target penarikan utang tahun ini.

Sri Mulyani mengatakan penarikan utang menurun 59,9% dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 507,3 triliun. Bendahara Negara itu baru merealisasikan 29,2% dari target penarikan utang tahun ini yang sebesar Rp 696,3 triliun.

"Sampai akhir Oktober 2023 kita hanya merealisir pembiayaan utang sebesar Rp 203,6 triliun. Ini jauh lebih kecil dari tahun lalu di mana sampai Oktober 2022 kita melakukan pembiayaan utang mencapai Rp 507,3 triliun," kata Sri Mulyani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci dijelaskan, pembiayaan utang sampai Oktober 2023 terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 185,4 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 18,2 triliun.

"Ini menunjukkan bahwa pengelolaan utang kita masih terus terjaga dengan baik dan hati-hati. Kita juga tahu bahwa higher for longer harus kita sikapi dengan pengelolaan yang lebih hati-hati," tutur Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani menyadari bahwa tren pembiayaan utang harus dijaga pada level aman, mengingat situasi global saat ini cenderung dengan kenaikan suku bunga dan volatilitas tinggi.

"Issuance harus ditentukan secara situasi sehingga kita tidak terekspos dengan suku bunga yang melonjak sangat tinggi dan bahkan sering disertai volatilitas nilai tukar," beber Sri Mulyani.


(aid/hns)

Hide Ads