Proyek sodetan kali di Kampung Sumur RT 02/RW 17 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat dibiarkan mangkrak sejak 2005 lalu karena masalah pembebasan lahan. Artinya proyek ini sempat terhenti selama hampir 18 tahun.
Bahkan saking lamanya proyek ini dibiarkan mangkrak, sodetan Kampung Sumur sempat dijadikan tempat pembuangan sampah warga sekitar selama bertahun-tahun. Namun setelah semua itu akhirnya Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jatim) memberikan solusi baru untuk mengatasi proyek ini.
Mengutip pemberitaan Antara, Senin (27/11/2023), Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar sempat mengatakan sodetan kali ini akan tetap difungsikan sebagai saluran air. Namun proyek ini tidak akan dilanjutkan sampai Phb Tegal Amba seperti rencana awalnya.
Alih-alih dilanjutkan, Pemkot Jakarta Timur memutuskan untuk menjadikan sodetan itu sebagai tempat penampungan air atau waduk kecil. Dengan begitu sodetan di Kampung Sumur ini masih bisa digunakan untuk menampung air sebagai pengendali genangan atau banjir.
"Rencana kita akan buat embung (waduk) di sini, kita akan gali sedalam 2,5 meter, kita akan membuat embung. Bisa dimanfaatkan untuk pemancingan warga sementara ini," katanya.
Embung itu dapat dijadikan penampungan air karena memang daerah-daerah sekitar Tegal Amba sering terjadi genangan dan banjir. "Kita akan sodet ke sini biar airnya tidak tergenang dan banjir," ungkap Anwar.
Anwar mengatakan solusi ini merupakan alternatif terbaik dari proyek sodetan yang sudah menahun mangkrak dan mentok di pembebasan lahan wakaf kuburan. Menurutnya yang terpenting sodetan ini tetap bisa berfungsi sebagai fasilitas pencegah banjir. "Yang penting berfungsi dulu untuk penanggulangan banjir sekitar sini, genangan yang airnya agak lambat hulunya bisa dibuang ke sini," ucapnya.
Di luar ke depannya masyarakat juga bisa memanfaatkan sodetan ini untuk pertanian perkotaan (urban farming), rekreasi, pemancingan atau lahan produktif lainnya. Sejalan dengan itu, Uca selaku warga sekitar sodetan mengaku Pemkot Jaktim memang sudah melakukan pengerukan sampah agar jalur air tersebut bisa digunakan lagi.
Selain itu, pemerintah kota juga sudah membangun jalur pengairan baru yang terhubung dengan selokan-selokan di sekitar area perkampungan, khususnya selokan yang berada di sepanjang Jalan Dermaga Baru. Sebab jalur irigasi ini terhubung dengan kali Petukangan.
"Sudah dibangun ini jalur irigasinya, baru banget kelar. Ini juga sudah selesai dibeton. Katanya sih nanti mau ditimpa aspal, cuma pendanaannya baru bisa turun di pengadaan tahun depan (2024)," jelas Uca.
Ke depannya Uca juga mengatakan Pemkot Jaktim bersedian untuk merubah sodetan ini menjadi tempat yang lebih produktif bagi warga, seperti tambak ikan atau pemancingan. Namun hingga saat ini para warga belum memutuskan sodetan ini akan dijadikan apa.
"Katanya sih nanti (sodetan) bisa dibikin jadi tambak ikan atau pemancingan gitu, atau warga mau bikin itu jadi apa nanti, tapi masih dirembukin sih, kalau sudah tinggal diajukan saja ke pemkot berapa turun dananya dari sana," ungkapnya.
Sempat Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, kondisi sodetan kali di Kampung Sawah ini sudah bersih dari tumpukan sampah yang sempat menumpuk. Kondisi ini khususnya terlihat di ujung sodetan yang berdekatan dengan tanah makam.
Di kedua sisi sodetan terlihat sudah penuh sesak dengan bangunan yang mayoritas membelakangi jalur air tersebut. Namun menelusuri sodetan ini lebih jauh, terlihat masih ada tumpukan sampah yang tersisa di sejumlah titik sodetan.
Tumpukan sampah ini utamanya berada di tengah sodetan kali Kampung Sawah. Mayoritas sampah yang menumpuk berupa sampah plastik dan puing-puing bangunan.
Puing-puing dan sampah plastik ini menumpuk hingga menjadi gundukan 'tanah' sepanjang beberapa meter di tengah jalur perairan itu. Setelahnya jalur air ini sudah bersih kembali dari sampah.
Meski saat ini kondisi sodetan sudah bersih dengan sisa sampah di sejumlah titik, namun karena saking lamanya proyek ini dibiarkan mangkrak ternyata jalur air ini sempat dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar.
Dalam pemberitaan Antara yang lain, sebelumnya berbagai jenis sampah sempat menumpuk hingga menutupi seluruh di area sodetan. Sampah yang menumpuk mulai dari limbah rumah tangga, kayu, puing-puing bangunan hingga karung berisi pasir.
Tak hanya itu, tanaman liar hingga kandang ayam pun berdiri di tengah area sodetan kali yang memiliki kedalaman tujuh meter. Akibatnya area ini tidak bisa digunakan sebagai tempat penampungan air dan membawa permasalahan sosial lainnya seperti kesehatan dan kenyamanan warga sekitar.
(fdl/fdl)