Ramai Seruan Boikot Produk Pro Israel, Pengusaha: Merugikan Kita Sendiri

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 28 Nov 2023 16:19 WIB
Ketua Apindo Shinta Kamdani. (Foto: Muhammad Idris/detikFinance)
Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara terkait seruan boikot terhadap sejumlah produk yang diduga pro Israel. Seruan itu justru dinilai berdampak kepada penjualan produk buatan Indonesia yang diklaim tidak ada hubungannya dengan Israel.

"Kenyataannya yang kami lihat itu sebagian besar adalah produk-produk buatan Indonesia. Jadi ini merugikan kita sendiri," kata Ketua Apindo Shinta Kamdani dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Shinta menilai daftar produk pro Israel yang beredar di internet adalah tidak benar alias hoaks. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga tidak pernah mengeluarkan jenis-jenis produk yang terafiliasi Israel.

"Ini kan sekarang yang keluar nama-nama brand dan lain-lain yang sebenarnya nggak secara resmi seperti itu (pro Israel). Malah paling lucunya produk-produk buatan Indonesia sendiri dan itu dianggap sebagai kaitannya dengan produk Israel, padahal itu nggak ada kaitannya sama sekali," tuturnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat Apindo akan mengeluarkan data sebenarnya terkait asal usul perusahaan yang selama ini diduga pro Israel. Hal ini agar dampaknya tidak terlalu jauh hingga ke pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Jadi sekarang yang coba kami lakukan adalah meluruskan, banyak sekali hoaks informasi yang salah mungkin ya, yang diterima masyarakat sehingga sekarang kan sudah berdampak kepada penjualan. Nanti kita takutnya juga berdampak kepada PHK dan lain-lain," ucapnya.

Shinta memastikan pihaknya mengecam tindakan agresi Israel terhadap Jalur Gaza di Palestina. Di sisi lain, ia tidak mau daftar produk pro Israel tidak benar beredar di media sosial sehingga membuat konsumen yang tidak mengerti betul-betul berpikir demikian.

"Kenyataannya ternyata yang sekarang terkena dampak itu bukan produk Israel sama sekali, nah itu yang harus diluruskan," tegasnya.




(aid/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork