Di Sidang IMO London, Menhub Buka-bukaan Cara Tekan Emisi di Sektor Pelayaran

Indonesia for IMO

Di Sidang IMO London, Menhub Buka-bukaan Cara Tekan Emisi di Sektor Pelayaran

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 28 Nov 2023 18:03 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini memberikan general statement di Markas International Maritime Organization (IMO) London. Dalam sidang yang dihadiri pereakilan sejumlah negara, Budi Karya bicara upaya menekan emisi di sektor pelayaran.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini memberikan general statement di Markas International Maritime Organization (IMO) London - Foto: Dok. Kementerian Perhubungan
London -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini memberikan general statement di Markas International Maritime Organization (IMO) London. Dalam sidang yang dihadiri perwakilan sejumlah negara, Budi Karya bicara upaya menekan emisi di sektor pelayaran.

"Sejalan dengan strategi Gas Rumah Kaca IMO, Indonesia mengamanatkan penerapan efisiensi energi dan langkah-langkah energi terbarukan di industri pelayaran.Hal ini termasuk pembaruan kapal, penggunaan alat bantu navigasi tenaga surya, dan laporan konsumsi bahan bakar wajib untuk kapal berbendera Indonesia. Indonesia juga mempercepat elektrifikasi fasilitas pelabuhan dan mendorong pendirian pelabuhan ramah lingkungan nasional," katanya, Selasa (28/11/2023).

Lebih lanjut, Budi Karya bicara soal digitalisasi pelayaran dengan penerapan Maritime Single Window. Indonesia juga menggenjot jumlah pelabuhan yang ramah lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk meningkatkan otomasi dan digitalisasi pelayaran, Indonesia telah menerapkan sistem Maritime Single Window dan meningkatkan jumlah pelabuhan yang cerdas / dan berkelanjutan. Indonesia secara aktif terlibat dalam pengembangan Marine Autonomous Surface Ships Code," tuturnya.

Budi Karya menambahkan, Indonesia mengutamakan keselamatan navigasi dan telah menandatangani Konvensi International Organization for Marine Aids to Navigation. Selain itu, Indonesia juga memajukan keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura /melalui kerja sama dengan negara bagian pesisir lainnya.

ADVERTISEMENT

Budi Karya juga bicara soal kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesetaraan gender dalam sidang IMO kali ini. Pihaknya mengundang kandidat dari negara-negara tertinggal (Least Developed Countries/LDCs) dan negara-negara berkembang kepulauan kecil (Small Island Developing States/SIDS) untuk ikut serta dalam peningkatan kapasitas di sektor maritim sejak 2019.

"Program pelatihan serupa untuk pelaut, pelabuhan ahli, inspektur kelautan, dan proyek percontohan laut akan disediakan di masa depan melalui kerja sama dengan Negara Anggota IMO lainnya. Indonesia juga terlibat aktif dalam mengatasi masalah pelaut dan elemen manusia sebagai salah satu dari delapan negara yang pemerintah/ditunjuk oleh Dewan IMO/sebagai representasi pada Kelompok Kerja Tripartit Gabungan ILO/IMO," ujarnya.

(ara/kil)

Hide Ads