Sering berinteraksi dengan warga sekitar, membuat Ina dikenal banyak orang. Bahkan sebagian warga sudah menganggapnya seperti saudara sendiri. Meski begitu, terkadang Ina dihadapkan pada keadaan yang membuatnya sedih.
"Salah satu nasabah saya pernah layani pinjaman, istrinya sudah meninggal, anaknya nggak ada, jadi hidupnya sebatang kara. Saya sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Usahanya itu mebel. Terus terang saya sedih. Karena usianya sudah sekitar 60 tahun. Tapi dia gigih. Waktu itu saya disuruh bawa pulang tempat tidur, tapi saya tolak, saya bilang tidak usah untuk dijual saja," ungkap Ina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, Ina merasa warga Isano Mbias yang menjadi nasabahnya sudah banyak membantunya menunaikan pekerjaan, terutama diberikan kelancaran saat melakukan pelunasan pinjaman.
"Kalau karakter mereka cukup baik, bertanggung jawab. Misalnya di musim sekarang ini kemarau, ada bebrapa yang punya pinjaman. Seharusnya di musim seperti ini mereka tidak bisa membayar (karena belum musim panen), tapi karena mereka mau menjaga nama baik mereka membayar kreditnya," ujar Ina.
Sementara itu Kepala Unit BRI Tanah Miring, Ibrahim Bugis mengaku bangga atas kinerja mantri yang selama ini telah bersusah payah mencari nasabah dan memberikan pinjaman kepada masyarakat.
Saya cukup bangga ya dengan teman-teman mantri yang sudah ditugaskan di BRI (Unit) Tanah Miring. Bahwa mereka cukup maksimal. Cuma karena faktor ekonomi yang saat ini terdampak dari musim kemarau. Walau demikian, (penyaluran) pinjaman kami sudah melampaui target," ungkap Ibrahim.
detikcom bersama BRI tengah mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
Simak Video "Dari Tuhan Untuk Minahasa"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)