Namanya dagang, kadang ramai kadang sepi. Kadang pulang membawa uang banyak, kadang sedikit bahkan tidak sama sekali.
Hal itu disampaikan salah seorang pedagang obat kuat, Seno. Setiap malam, ia menggelar dagangannya di sepanjang jalan Matraman menuju Jatinegara.
"Kadang nggak pelaris, kadang Rp 20 ribu (per hari)," katanya di sela-sela kesibukannya, Selasa malam (28/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika lagi ramai, dia mengaku sehari bisa membawa pulang Rp 500 ribu. Omzet sebesar itu biasanya dia dapat pada malam Jumat dan malam Minggu yang biasanya banyak pembeli.
Baca juga: Malam 'Keramat' buat Pedagang Obat Kuat |
Dia melanjutkan, modal untuk bisnis obat kuat cukup besar. Untuk obatnya saja, dia bisa menggelontorkan uang Rp 5 juta. Sementara, untuk gerobak bisa sampai Rp 7 juta. Jika ditotal, modal yang dikeluarkan sampai Rp 12 juta. Pria yang telah menjalani bisnis sejak 2019 itu mengaku telah balik modal. "Ya alhamdulillah lah," katanya.
Hal senada juga disampaikan pedagang lain, Fauzi. Dia mengatakan, kadang dagangannya tak ada pembeli.
"Nol juga pernah, dari Maghrib sampai jam 12 nol pernah. Saya dagang, pernah kosong, namanya pedagang. Mungkin belum rezeki kita ya kan," katanya.
Fauzi mengatakan, paling besar omzet yang ia terima sehari sekitar Rp 400 ribu. "Paling gede kadang Rp 400 ribu," katanya.
(acd/das)