.webp)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengisahkan pengalamannya saat hendak melanjutkan pendidikan magister ke Colorado State University, Amerika Serikat. Agar hal itu tercapai, ia mengaku rajin belajar Bahasa Inggris.
Namun, Basuki menempuh cara tidak biasa. Selama 10 bulan, ia mengaku rajin membaca bahan yang berada di belakang kemasan sampo demi meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya.
"Setiap duduk nongkrong di kamar mandi itu saya baca apa itu yang namanya sampo, luxury shampoo, opo iki, mana iki yang namanya adjective-nya mana verb-nya," ucap Basuki dalam acara ESG Lecture di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan pidato. Foto: Samuel Gading |
Terkesan unik, namun nyatanya upaya itu berhasil. Basuki mengatakan skor tes TOEFL-nya yang dulu hanya berskor 387 melejit jadi 530. Menurutnya, ia betul-betul mempelajari Bahasa Inggris, bukan cuma belajar agar lulus tes berbahasa saja.
"387 itu berarti yang benar cuma satu (soal). Tapi saya belajar betul Bahasa Inggris, bukan belajar TOEFL tapi belajar Bahasa Inggris. Akhirnya saya bisa tembus tes pertama 530, jadi saya bisa berangkat duluan," ucap Basuki.
Selama masa persiapan tersebut, Basuki pun menjelaskan menghabiskan waktu sekitar 10 jam sehari selama 11 bulan di indekosnya di Blok M agar bisa kuliah keluar negeri. Ketika hal itu tercapai, ia pun mengaku tidak pernah bolos selama berkuliah.
"Tidak pernah satu hari pun saya bolos. Saya nikmati itu sekolah, hanya dengan sekolah kita bisa mengubah jalan hidup kita," tutur Basuki kepada para pegawai Kementerian PUPR yang mendapatkan beasiswa LPDP pada kesempatan tersebut.
(eds/eds)
