Mana yang Lebih Baik, Kerja Sekeras Mungkin Atau Kerja Sesuai Gaji?

Mana yang Lebih Baik, Kerja Sekeras Mungkin Atau Kerja Sesuai Gaji?

Samuel Gading - detikFinance
Sabtu, 02 Des 2023 18:15 WIB
Ilustrasi wawancara kerja
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Dalam menjalani karier, pekerja acap kali dihadapkan pada pertanyaan penting, apakah sebaiknya bekerja semaksimal mungkin atau hanya sesuai dengan gaji yang diterima? Jawabannya pun ternyata tidak selalu hitam atau putih, berikut adalah penjelasannya.

Menurut Ketua Umum Sumber Daya Manusia Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza, melihat bahwa idealnya, pekerja hanya bekerja sesuai dengan gaji yang diterima. Sebab, gaji adalah harga yang dibayar perusahaan atas kontribusi yang diberikan karyawan.

Menurutnya, hal itu tidak salah dilakukan, namun saat ini ada banyak perusahaan yang terlalu menikmati gagasan atau stigma bahwa setiap karyawan harus berkorban dan bekerja lebih dari tanggung jawab atau gaji yang diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi di lapangan, banyak perusahaan yang terlalu lama menikmati benefit atau manfaat dari kepercayaan kalau bekerja itu harus lebih dari yang digaji, extra effort, harus berkorban. Itu tidak benar sebenarnya. Cuma, mereka sudah menikmati itu sedemikian lama, jadi ketika orang bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Seolah-olah karyawan itu tidak perform, tidak punya potensi, padahal tidak seperti itu," ucapnya kepada detikcom, Sabtu (2/11/2023).

Ivan pun mengatakan, bahwa bekerja maksimal boleh saja tapi sebaiknya tidak dua kali lipat atau lebih dari tanggung jawab yang diberikan. Tapi menurutnya, pekerja juga harusawarealias sadar akan hak atau gaji dari perusahaan. Apalagi jika beban kerja yang diberikan berlebihan dan sudah berlangsung terlalu lama.

ADVERTISEMENT

"Ini bukan hitung-hitungan tapi ini bicara hak dan kejelasan perusahaan terhadap workload pekerja. Pekerja punya hak mempertanyakan hal itu. Tapi kalau lebih sedikit tidak jadi soal, cuman kalau jangka panjang itu yang perlu ditanyakan," tegasnya.

Pendapat berbeda diutarakan oleh Chairman Asosiasi Praktisi dan Profesional SDM Future HR, Audi Lumbantoruan. Audi menilai bahwa bekerja maksimal harus dilakukan sebab pekerja pada prinsipnya digaji berdasarkan tugas yang diberi oleh kantor.

Ketika pekerja bisa menunjukkan kontribusi lebih dari yang diberikan, hal itu akan dinilai positif oleh perusahaan. Sebab, perusahaan pada dasarnya juga melakukan proses penilaian atau identifikasi talenta bahkan suksesor. Hal ini dimulai dengan bekerja maksimal.

"Hal itu dimulai dengan bekerja maksimal dan sesuai kemampuan. Saya percaya semua akan mengikuti. Dari kesempatan bertumbuh berkembang, promos posisi, kesempatan melatih kemampuan, dan jabatan-jabatan dipercayakan. Perusahaan melihat kita beri hasil yg maksimal tidak," bebernya.

Jika pekerja hanya bersikap transaksional atau bekerja sesuai gaji saja, Audi pun melihat perusahaan justru bisa ragu-ragu terhadap pekerja.

"Kalau transaksional saja, perusahaan nanti akan ragu-ragu terhadap pekerja. Dan tidak salah bekerja sesuai apa yang dipercayakan, tapi menurut saya, itu nanti kita tidak akan dipercaya untuk hal-hal lain. Orang yang mau memberi inovasi, kontribusi lebih, itu yang dihargai lebih perusahaan," imbuhnya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads