Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi aksi penipuan penjualan tiket konser untuk 2024. Langkah ini disiapkan menyusul sejumlah kasus penipuan tiket konser Coldplay beberapa waktu terakhir.
Sandi mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pemberitahuan besar-besaran (massive) agar masyarakat betul-betul paham tentang jumlah tiket konser tersebut. Dengan demikian, nanti masyarakat bisa mencocokkan dan memastikan keaslian tiketnya.
"Ada help center dan aplikasi yang bisa digunakan untuk mengecek keaslian tiket. Itu nanti akan kita arahkan setiap event organizer dan promotor untuk menyediakan sehingga masyarakat tidak ragu-ragu lagi jika mereka belum berhasil mendapatkan tiket dari tiket war untuk tidak memaksakan dan mengambil tiket dari sumber-sumber tidak terpercaya," jelasnya, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bisa mencocokkan juga, ditawarkan tiket dari pihak lain keasliannya. Sehingga tidak ada yang seperti terjadi sebelumnya (Coldplay), baru di hari H mereka menyadari bahwa tiket itu tidak asli," imbuhnya.
Lebih lanjut Sandi mengungkapkan, untuk tahun 2024 mendatang setidaknya ada 2-3 band besar dunia yang dipastikan akan datang maupun kegiatan festival besar. Selaras dengan itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan pastikan untuk membeli tiket di tempat resmi demi menjamin keaslian tiket tersebut.
"Paling tidak 2-3 band besar dunia yang akan datang maupun kegiatan event festival besar. Mohon diperhatikan bahwa tiket itu harus didapatkan dari sumber-sumber terpercaya, sumber resmi. Jangan semudah itu mempercayakan kepada jalur-jalur yang tidak resmi," ujarnya.
Sandi mengatakan, percaloan bukan hanya terjadi di Indonesia. Menurutnya, kunci utama dalam menyelesaikan masalah ini ialah lewat kedisiplinan masyarakat dalam memilih tempat pembelian tiket resmi. Menurutnya, tiket palsu ini tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga Indonesia yang tercoreng reputasinya.
"Tiket palsu itu justru menjadikan reputasi Indonesia untuk mengundang banyak kegiatan-kegiatan dunia ini berpotensi terganggu. Oleh karena itu pemerintah akan fokus untuk memastikan sosialisasi dan edukasi serta hukuman yang tegas kepada para pelanggar tindak pidana ini agar tidak mengulangi dan ada efek jera," pungkasnya.
(shc/rrd)