Diketahui, penghargaan ini diberikan karena Arief dinilai berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan kinerja bisnis PNM. Sebab saat ini jumlah nasabah PNM tercatat mengalami kenaikan 15,2% jika dibandingkan dengan Desember 2022 yang hanya 12,8 juta nasabah.
"Terima kasih Infobank kerja keras kami telah diapresiasi. Ini tahun kedua Infobank mengapresiasi kami. Saya merasa ini bukan award buat saya pribadi, tetapi ini hasil kerja insan PNM yang ada di 6.050 kecamatan, 434 kabupaten/kota, dan 35 provinsi. Paling tidak ini menjadi tambahan lecutan motivasi buat kami semua keluarga besar PNM untuk bekerja lebih gigih dan terus tumbuh. Jika kami tumbuh maka akan semakin banyak masyarakat terlayani serta bisa mengaktualisasikan kemampuan produktifnya," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (6/12/2023).
Arif melanjutkan dengan jumlah 14,8 juta nasabah yang dibiayai, bisa diartikan jika PNM sudah menjadi lembaga group lending terbesar di dunia. Konsep tanggung renteng dari Program Mekaar yang dijalankan PNM diyakini dapat menekan kredit bermasalah dan bagian dari mitigasi risiko.
Hal itu dikarenakan dalam proses tanggung renteng itu ada security collateral dan social collateral yang terbangun. Terbukti, rasio kredit bermasalah (netperforiming loan/NPL) dari pembiayaan Mekaar masih sangat rendah, yakni di level 0,5% gross.
"Kami membangun mereka untuk saling peduli sesama temannya. Kami dorong mereka saling bersinergi dalam berusaha. Kalau ada di antara mereka yang usahanya kurang maju, maka temannya akan bantu. Minimal mereka tidak menanggung kewajiban di antara mereka yang kurang maju tadi," jelas Arief.
Ia menambahkan untuk mengatasi hal itu maka dilakukan salah satu strategi dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk membuat rekening tabungan BRI.
Sebagai informasi, Arif Mulyadi telah menduduki kursi Direktur Utama PNM sejak 2018. Saat ini ia sudah memimpin untuk periode kedua. Sebelumnya, ia menjabat sebagai direktur kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM.
Arief telah berkarir di PNM sejak anak perusahaan BRI ini berdiri di tahun 1999. Ia juga memulai karir profesionalnya sebagai bankir di Bank Nusa Internasional pada 1994 dan telah mengisi berbagai posisi penting dan strategis di PNM.
"Kemudian proses transaksi pembelian yang kami berikan sudah di angka 97% cashless saat ini. Namun memang masih ada beberapa di daerah remote yang masih kami berikan secara tunai," terangnya.
Sementara itu, Chairman of Infobank Media Group Eko B. Supriyanto mengapresiasi keberhasilan yang ditorehkan Arief dalam menggerakkan roda bisnis perusahaan.
"Pemimpin itu ditempa oleh krisis, tidak pernah ada pemimpin sukses yang instan. Bahkan saya banyak belajar, ada satu anak pemegang saham yang luar biasa bahkan dia bisa langsung menjadi direktur utama dan ini dia melewati dari bawah. Dan ini perlu catatan khusus di kita, pada suatu saat mereka akan menginspirasi kita semua," ujar Eko.
Ia menambahkan hal ini merupakan bentuk apresiasi Infobank yang telah menyaring ribuan nama CEO yang memiliki rekam jejak dalam merealisasikan gagasan dan inovasi untuk memajukan perusahaan. Sebanyak ribuan nama yang ada di database Infobank, maka terpilih 100 CEO yang dinilai berkinerja terbaik. (akd/ega)