Taylor Swift, bintang pop dunia yang terkenal dengan lagu-lagu hitsnya, sedang berada di puncak kesuksesannya saat ini. The Eras Tour, film konser The Eras Tour, dan lagu-lagunya membuat musisi berusia 33 tahun tersebut menjadi miliarder.
Kesuksesan The Eras Tour yang memecahkan banyak rekor, telah mendorong kekayaan bintang pop yang baru saja merilis rekaman ulang dari album lamanya, 1989 (Taylor's Version).
Berdasarkan analisis Bloomberg News, kekayaan Taylor Swift telah menyentuh angka US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun (kurs Rp 15.505). Ia telah menjadi salah satu dari sedikit selebriti yang mencapai status tersebut dari musik dan penampilannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (6/12/2023), penulisan lagunya yang produktif, strategi streaming, dan keputusan cerdiknya untuk merekam ulang 6 album pertamanya telah memungkinkannya untuk mencapai kesuksesannya saat ini, di mana banyak musisi yang kehilangan pengaruhnya di industri musik.
Kedekatan yang ia jalin dengan jutaan penggemarnya, Swiftie, menghasilkan demografi yang lebih bersatu dibandingkan dengan partai politik manapun. Hal ini dibuktikan dengan pertukaran 'friendship bracelet' manik-manik yang terinspirasi dari Taylor Swift yang saat ini menjadi 'ritual' saat menonton The Eras Tour maupun saat menonton film konser The Eras Tour.
Dengan pengaruh besarnya, 53 konser Taylor Swift yang diselenggarakan di Amerika Serikat telah menyumbang US$ 4,3 miliar atau setara Rp 66,6 triliun kepada PDB negara adidaya tersebut. Dia dianggap telah berkontribusi besar terhadap ekonomi Negeri Paman Sam tersebut.
"Selain berbakat dari generasi ke generasi, Taylor Swift adalah seorang ekonom hebat. Taylor mempunyai ide-ide hebat, mampu mengembangkan ide-idenya dan tampaknya cukup suka mencari risiko," kata Carolyn Sloane, ekonom buruh di Universitas Chicago.
Pendapatan dari konsernya, penjualan musik dan streaming, serta real estate dan katalog lagunya menyumbang sebagian besar kekayaannya.
Sejak 2019, pendapatan Taylor Swift dari perilisan musiknya diperkirakan telah menyumbang US$ 400 juta atau setara Rp 6,2 triliun dari kekayaan totalnya. Selain itu, pendapatan dari penjualan tiket konser dan merchandisenya diperkirakan mencapai sebesar US$ 370 juta atau setara Rp 5,7 triliun.
Penghasilan dari platform streaming musik, Spotify dan Youtube, diperkirakan mencapai US$ 120 juta atau setara Rp 1,8 triliun. Lalu, royalti dari penjualan musiknya diperkirakan mencapai US$ 80 juta atau setara Rp 1,2 triliun.
Taylor Swift juga mempunyai properti yang bernilai cukup fantastis. Total pendapatan dari kelima propertinya diperkirakan menyumbang US$ 110 juta atau setara Rp 1,7 triliun ke kekayaannya.
Tak hanya tiket konser, antusiasme Swiftie yang tinggi membuat penjualan piringan hitam, dress payet, tiket pesawat, dan gelang dan manik-manik, dan miliaran streaming lagu-lagunya meningkat drastis.
Taylor Swift, yang saat ini mengencani atlet National Football League (NFL) Travis Kelce, juga mempengaruhi rating penonton NFL dan meningkatkan penjualan jersey Travis Kelce sebesar 400%.
"Setiap dukungan, kemitraan, dan langkah bisnis yang dia lakukan adalah bagian dari rencana yang lebih luas dan dibangun dengan cermat," kata Stacy Jones, pendiri agensi pemasaran Hollywood Branded. "Ini tidak hanya mengesankan, tapi juga luar biasa," katanya.
Simak juga Video: TIME Rilis 9 Kandidat 'Person of the Year 2023, Salah Satunya 'Barbie'