Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meresmikan kampung nelayan modern (kalamo) di Kabupaten Biak Numfor, Papua pada November lalu. Sekretaris Jenderal Direktorat Perikanan Tangkap KPP Trian Yunanda mengatakan para nelayan berhasil menangkap sebanyak 40 kilogram (kg) ikan tuna atau senilai Rp 1,2 juta dengan biaya produksi Rp 240 ribu.
Trian bercerita jumlah tangkapan tersebut didapatkan nelayan dengan rentang waktu berlayar selama enam jam, mulai dari jam 4 pagi hingga jam 10 waktu setempat.
"Tanggal 23, Kamis ada peresmian, besoknya, Jumat pagi kapal sudah bergerak beroperasi. Jadi, jam 4 keluar jam 10 udah kembali itu memproduksi 40 kg tuna dengan Rp 1,2 juta nilainya," kata Trian dalam acara Bincang Bahari di KKP, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa itu, Trian mengatakan satu armada hanya dua orang sehingga keuntungan Rp 1,2 juta itu dibagi dua.
Meski begitu, pihaknya masih terus uji coba terkait sarana dan prasarana (sarpras) untuk nelayan, seperti kapal dan alat tangkap. Dengan begitu, dia berharap nantinya para nelayan bisa berlayar dengan jam operasional lebih lama dan dapat lebih meningkatkan hasil produksinya.
Trian pun memperkirakan jika dapat mengoptimalkan sarpras yang diberikan, nelayan bisa meraup keuntungan Rp 10-15 juta dalam per bulan.
"Tentunya jam operasional bisa lebih lama dan bisa dibayangkan hasilnya dalam satu bulan Rp 10-15 juta. Semua rata-rata pendapatan itu Rp 3,5 juta per bulan dan sekarang bisa lebih dari itu. Jadi bisa dibayangkan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Anastasia Rita Tisiana mencoba menghitung secara kasar selama tiga tahun ke depan. Berdasarkan perhitungannya, dengan perahu motor tempel dua mesin, nelayan bisa meraup keuntungan Rp 17 juta per bulan.
Pendapatan tersebut bisa dicapai apabila memaksimalkan sarpras dari pemerintah yang ada. Sejumlah fasilitas utama yang dibangun, seperti dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, hingga dock yard.
Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.
"Ini kondisi optimis, tidak moderate. Ini semua tergantung pada masyarakat sendiri. Apa mereka bisa mengoptimalkan bisa bantuan-bantuan dari pemerintah. Dengan ini bisa menghasilkan peningkatan pendapatan ini belum dihitung biaya rumah tangga. Kalau pendapatan rumah tangga yg sekitar Rp 15 juta lah," kata Anastasia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan kalamo yang dibangun di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kampung nelayan modern ini tepatnya terletak di Desa Samber-Binyeri, Distrik Yendidori.
"Dengan memohon berkah dan anugerah Tuhan yang Maha Esa pada pagi hari ini saya resmikan kampung nelayan modern Desa Samber Binyeri, Biak Numfor, Provinsi Papua," kata Jokowi di lokasi peresmian, Kamis (23/11/2023).
Tonton juga Video: Dua dari Tiga Pemancing yang Hilang di Banyuasin Ditemukan Tewas