.webp)
Siapa yang tak ingin kerja dengan bebas, tanpa harus ada aturan kuota jam ngantor dengan pundi-pundi yang lebih banyak? Keistimewaan itu barangkali yang menjadi daya tarik seorang freelancer bagi banyak anak muda saat ini.
Terbukti, pertumbuhan jumlah pekerja lepas atau yang kerap disebut freelancer terus meningkat. Jenis pekerjaan ini semakin populer tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah pekerja gig di tahun 2023 diperkirakan akan mencapai lebih dari 78 juta orang di seluruh dunia dengan nilai ekonomi mencapai US$ 298 miliar.
Namun, jangan salah. Perkembangan pekerja ekonomi gig ini bukan tanpa risiko. Sebagian kelompok kerja ini memiliki status kerja yang lemah karena hanya berpegang pada kontrak berbasis iuran atau layanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelolaan keuangan yang buruk bisa dengan mudah menjebol kantong para sobat pekerja lepas. Belum lagi kerentanan mereka terhadap ketidakpastian dan guncangan ekonomi semacam pandemi hingga perang.
Untuk tahu tips bagaimana keuangan seorang freelancer bisa tetap berdaya tahan dan lebih kuat, dengarkan obrolan kami bersama Indi Arisa dan Bareyn Mochaddin di episode terbaru podcast Tolak Miskin 'Melawan 'Kutukan' Finansial Freelancer'. Klik widget di bawah ini untuk mendengarkan atau temukan podcast Tolak Miskin di Spotify dan kanal siniar lainnya.
Simak juga Video 'Pengalaman Kerja Vs Pendidikan Formal, Mana yang Lebih Diutamakan?':
(eds/eds)
