.webp)
Indonesia ingin menjadi hub laut di Asia Tenggara. Cita-cita ini diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada anggota Indonesia National Shipowners Association (INSA).
Budi Karya menilai, bila Indonesian bisa menjadi hub, biaya logistik akan lebih kompetitif sehingga akan meningkatkan daya saing Indonesia.
"Kita punya visi bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai hub laut di Asia Tenggara. Upaya ini tidak mudah karena kita posisinya di Selatan dibanding negara ASEAN lainnya. Tetapi kawasan Indonesia sangat besar, sehingga sangat memungkinkan," ujar Budi Karya saat hadiri RUA INSA dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Budi Karya juga mengatakan anggota INSA memegang peranan besar dalam pengelolaan pergerakan kapal, termasuk di dua pelabuhan besar Indonesia yaitu Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Dia berharap, ke depan INSA terus berupaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan melakukan kolaborasi mendalam dengan para stakeholder, dan aktif memberi masukan kajian profesional kepada Kemenhub.
"INSA adalah partner pemerintah yang sangat baik, kooperatif, dan banyak memberikan masukan-masukan positif. Kami selaku regulator juga akan terus berupaya meningkatkan iklim investasi menjadi lebih baik lagi," ujar Menhub.
Pada kesempatan tersebut, Budi Karya juga mengapresiasi kiprah INSA pada forum internasional. Di antaranya keberhasilan INSA melobi negara-negara International Maritime Organization (IMO) sehingga Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025 dan ditunjuknya INSA sebagai Ketua Federation ASEAN Shipowner's Association (FASA) atau Asosiasi Pelayaran ASEAN Periode 2024-2026.
 Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan pengusaha pelayaran Indonesia National Shipowners Association (INSA). Foto: Dok. Kemenhub |
