Budaya kerja minim stres terus disuarakan oleh para generasi Z. Kini ada lagi istilah baru yang dinamakan Lazy Girl Job, yang menjadi respons dari tren ketenagakerjaan-hustle culture.
Seperti quiet quitting, lazy girl job merupakan penolakan dan pemberontakan dari kultur kerja yang semakin tidak relevan. Mereka berpendapat, kelelahan dan penyakit tidak harus jadi bagian dari pekerjaan.
Apakah tren ini realistis bagi para pencari kerja? Apakah orang yang punya prinsip mencari 'lazy girl job' ini dapat dianggap sebagai pemalas? Atau memang kita bisa menjalani prinsip 'lazy girl job' ini dalam pekerjaan yang sedang dikerjakan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengarkan obrolannya dalam episode terbaru Podcast Tolak Miskin bersama career mentor, Iestri Kusumah. Klik widget di bawah ini untuk mendengarkan atau temukan podcast Tolak Miskin di Spotify dan kanal siniar lainnya.
(eds/eds)