Harga Cabai Masih Mahal, Badan Pangan-Pedagang Ungkap Biang Keroknya

Harga Cabai Masih Mahal, Badan Pangan-Pedagang Ungkap Biang Keroknya

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 18 Des 2023 13:52 WIB
Pedagang menyortir cabai rawit merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (26/6/2023). Harga cabai rawit merah naik menjadi sekitar Rp 50 ribu per kg.
Ilustrasi/Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Harga semua jenis cabai naik jelang Natal dan Tahun Baru. Secara rata-rata untuk di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah sudah tembus Rp 100.000 per kilogram (kg).

Secara rata-rata nasional, Badan Pangan Nasional mencatat harga cabai rawit saat ini Rp 82.840 per kg turun 5,33% atau Rp 4.640 per kg dari harga kemarin. Kemudian harga cabai keriting Rp 61.700 per kg, turun 6,50% atau setara Rp 4.290 per kg.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan penyebab tingginya harga cabai rawit saat ini karena produksi yang menurun, sehingga pasokan berkurang. Namun, dia memastikan ada daerah-daerah yang memiliki pasokan melimpah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, pemerintah menyediakan fasilitas distribusi dari daerah yang surplus ke defisit atau kurang pasokan. Cara ini dilakukan demi menekan harga tinggi di beberapa daerah.

"Beberapa daerah kekurangan memang benar. Tapi kita semua sudah fasilitasi distribusi dan dorong produksi. Bersama Kementan tentunya untuk produksi," jelas dia kepada detikcom, Senin (18/12/2023).

ADVERTISEMENT

"Pasokan berkurang di beberapa tempat seperti di Jakarta. Di beberapa daerah seperti Nagekeo NTT, Sulawesi Selatan (Sulsel) harganya malah lebih baik. Artinya, produksi cabai didekatkan dengan daerah konsumen akan lebih baik," ujarnya.

Kementerian Pertanian tengah menggenjot produksi cabai agar pasokan untuk masyarakat cukup. Arief juga mengatakan, masyarakat juga bisa menanam sendiri cabai di pekarangan rumah agar tidak terdampak mahalnya komoditas pangan tersebut.

"Kita semua harus dorong produksinya. Bisa tanaman perkebunan atau tanaman pekarangan," jelasnya.

Apa kata pedagang pasar? Cek halaman berikutnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, saat ini pasokan cabai mengalami kekurangan akibat produksi yang menurun. Jadi harga tinggi disebabkan oleh produksi yang ada lebih sedikit dibandingkan tingginya kebutuhan di akhir tahun ini.

"Ini kan sudah satu bulan lebih ya. Kenapa tidak ada percepatan yang cepat untuk ini. Kan harusnya sudah tahu dua bulan lalu bahwa Desember ini tinggi kebutuhan Natal dan tahun baru. Desember ini ada permintaan 75%, sampai tahun baru. Seharusnya pemerintah melalukan percepatan tanam di 2 bulan lalu itu" ujarnya.

Mansuri merinci saat ini harga cabai rawit merah di sentra produksi seperti, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Jawa Tengah angkanya Rp 90.000 per kg.
Jika dari sentra produksi saja sudah mahal, maka harga di daerah lainnya seperti di Jakarta akan lebih mahal.

Mansuri menyarankan agar pemerintah memberikan subsidi distribusi dari daerah yang baru panen cabai ke daerah defisit.

"Jadi, jangan diambil dari wilayah sentra, tetapi ambil wilayah yang baru panen. Mana yang baru panen, NTB, Sulsel, nah di sana harganya relatif lebih miring di bawah Rp 60 ribu per kg. Itu yang disubsidi ke Jabodetabek, itu harusnya menggunakan anggaran subsidi dari pemerintah,"ujarnya.

Ia meyakini harga cabai rawit merah bisa tembus Rp 150.000 per kg, jika pasokan terus menerus tidak cukup untuk tingginya kebutuhan menjelang natal dan tahun baru.

"Kita akan memasuki fase kenaikan pangan itu sekitar tanggal 21-22 Desember, asumsi saya dalam beberapa hari ke depan, harga tidak akan turun, bahkan ada kenaikan. Puncaknya itu tanggal 21 (Desember). Nah kalau subsidi distribusi tidak dilakukan dan tidak ada barang di hari- hari itu, saya meyakini harga bisa tembus Rp 150 ribu per kg. Iya setara harga daging, daging sapi sekarang Rp 140 ribu per kg," pungkasnya.

Berdasarkan Panel Harga Pangan Nasional, harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional Rp 82.810 per kilogram (kg). Harga tertinggi Rp 148.030 per kilogram (kg) di Kalimantan Utara. Sementara harga terendah ada di Papua Barat Rp 58.090 per kg.

Lalu harga cabai merah keriting secara rata-rata nasional Rp 62.560 per kg. Harga tertinggi Rp 101 ribu per kg di Kalimantan Utara dan terendah Rp 39.840 per kg di Aceh.

Kemudian berdasarkan pantauan detikcom, di dua pasar Jakarta, harga cabai rawit merah saat ini Rp 90.000 per kg. Salah satu pedagang di Pasar Serdang Kemayoran, Endar mengatakan, harga cabai mengalami penurunan selama sepekan ini.

"Banyak (yang naik) bawang merah bawang putih. Cabai turun hari ini Rp 90.000 per kilogram, sebelumnya Rp 100.000/kg," ujar Endar kepada detikcom.

Endar mengatakan meskipun cabai mengalami penurunan, harganya pun masih tinggi. Dian menyebut kenaikan tersebut dikarenakan produksinya yang terhambat sehingga pasokannya semakin menurun.

Adapun di Pasar Senen sejumlah harga bahan pokok terpantau mengalami penurunan dan stabil, di antaranya harga cabai rawit Rp 90.000/kg. Pedagang di Pasar Senen bernama Sule mengatakan penurunan harga cabai sudah terjadi sejak pekan lalu.

"Bawang merah turun jadi Rp 35.000/kg, sebelumnya bisa sampai Rp 50.000/kg. Kalau bawang putih naik Rp 40.000/kg," kata Sule.


Hide Ads