Perusahaan Baja Terbesar di Dunia Milik AS Dijual ke Jepang Rp 217 T

Perusahaan Baja Terbesar di Dunia Milik AS Dijual ke Jepang Rp 217 T

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 19 Des 2023 08:24 WIB
PT Krakatau Steel (persero) Tbk kembali membangun pabrik pipa baja untuk anak perusahaannya, PT Krakatau Hoogoven Indonesia di Cilegon. Total Investasinya mencapai Rp 335,6 miliar dengan targetοΏ½ kapasitas produksi 150.000 ton per-tahun. Yuk, kita lihat proses produksi pipa baja di pabrik tersebut.
Ilustrasi Baja. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Produsen baja terbesar di Jepang, Nippon Steel telah mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di industri baja, United States Steel Corporation (US Steel). Nilai yang disepakati mencapai US$ 14,1 miliar atau setara Rp 217,90 triliun (kurs Rp 15.454).

Kesepakatan itu menandai langkah penurunan perusahaan ikonik berusia 122 tahun tersebut. US Steel pernah menjadi perusahaan terbesar di dunia dan menjadi salah satu simbol kekuatan industri Amerika Serikat (AS), namun dikalahkan oleh Nucor Steel Corporation sejak beberapa tahun lalu.

"Kami yakin bahwa kombinasi ini benar-benar yang terbaik bagi semua orang. Pengumuman hari ini juga menguntungkan AS, memastikan industri baja dalam negeri kompetitif, sekaligus memperkuat kehadiran kami secara global," kata CEO US Steel David Burritt dikutip dari CNN, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kesepakatan terbaru, operasi US Steel akan mempertahankan namanya dan akan terus memiliki kantor pusat di Pittsburgh. Meski begitu, kesepakatan itu masih bisa menimbulkan pertentangan.

Awal musim panas ini serikat pekerja United Steelworkers mengaku hanya mendukung tawaran yang diusulkan perusahaan baja AS lainnya, Cleveland Cliffs untuk membeli US Steel dalam bentuk tunai dan kesepakatan saham bernilai US$ 32,53 per saham atau 40% lebih rendah dari tawaran Nippon Steel. Dewan Baja AS menolak tawaran itu dan mulai mempertimbangkan tawaran lainnya.

ADVERTISEMENT

Serikat pekerja yang terdiri dari 11.000 anggota di US Steel memprotes kesepakatan Nippon Steel pada Senin (18/12).

"Kami kecewa dengan kesepakatan yang diumumkan antara US Steel dan Nippon, sebuah pernyataan yang meremehkan karena hal ini menunjukkan sikap serakah dan picik yang telah terlalu lama membimbing US Steel," kata Presiden Serikat Pekerja USW, David McCall.

"Kami tetap terbuka selama proses ini untuk bekerja sama dengan US Steel agar perusahaan ikonik AS ini tetap dimiliki dan dioperasikan di dalam negeri, namun mereka malah memilih menjualnya ke perusahaan milik asing," tambahnya.

Senator Demokrat Pennsylvania John Fetterman, yang sebelumnya menjabat sebagai walikota Braddock, PA tempat salah satu pabrik pertama US Steel masih beroperasi juga mengecam kesepakatan tersebut dan berjanji akan berupaya memblokir transaksi tersebut.

"Benar-benar keterlaluan bahwa US Steel setuju untuk menjual diri mereka ke perusahaan asing," kata Fetterman dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, US Steel menyatakan bahwa Nippon Steel memiliki rekam jejak yang kuat dalam hal keselamatan di tempat kerja dan bekerja secara kolaboratif dengan serikat pekerja. Semua kontrak serikat pekerja disebut akan tetap berlaku dan Nippon Steel berkomitmen untuk menjaga hubungan ini tanpa terputus.

Lihat juga Video 'Zulhas Bicara Tingkatkan Sinergi Besi dan Baja Lewat Forum IISIA':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads