Kontrak Pesawat Belum Dibayar Bikin PTDI Cicil Gaji, Erick Thohir: Pasti Kita Bantu

Kontrak Pesawat Belum Dibayar Bikin PTDI Cicil Gaji, Erick Thohir: Pasti Kita Bantu

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 19 Des 2023 13:30 WIB
PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) atau saat ini dikenal dengan nama PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI pun hadir mengepakkan sayapnya. Pesawat CN235, NC212i, N219 Nurtanio hingga Helikopter AS565 MBe menjadi andalan yang terus diproduksi.
Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Jakarta -

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mencicil gaji karyawan. Salah satu penyebabnya ialah kontrak modernisasi pesawat C130 TNI AU dan pengadaan pesawat CN235 TNI AL yang belum terbayar.

Merespons hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan bantuan. Hal itu disampaikan Erick saat ditanya apakah pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Pertahanan.

"Pasti kita bantu dong," kata Erick di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyehatan industri pertahanan dengan pembentukan holding. Selain itu, pihaknya telah menutup anak usaha yang tidak ada fungsinya.

"Itulah yang saya bilang, kenapa dulu sejak awal industri pertahanan kita bikin holdingisasi dan ada tindak macem-macem untuk refocusing kepada bisnisnya. Dan saya sudah bicara, ke depan ada anak cucunya pun kalau bisa ditutup aja kalau yang sudah nggak ada fungsinya," katanya.

ADVERTISEMENT

Erick mengatakan, pihaknya telah menutup 173 anak cucu BUMN. Dia mengatakan, akan menyikat anak cucu usaha yang sekadar untuk membuat proyek.

"Kita sudah menutup 173 dan anak cucu, kalau bisa 600 kenapa 173 kan gitu, tapi kan nggak bisa saya bilang tutup-tutup-tutup, ternyata ini ada izin ini. Tetapi yang menggerogoti holding company sekedar untuk create project, itu yang saya harus sikat," terangnya.

Sebelumnya, PTDI mengungkap alasannya mencicil gaji karyawan. Hal itu terjadi karena adanya pembayaran konsumen yang memerlukan waktu.

"Hal tersebut dikarenakan adanya proses pembayaran dari beberapa customer yang masih memerlukan waktu, walaupun kontrak telah ditandatangan dan efektif," kata Sekretaris Perusahaan PTDI Gemma Grimald dalam keterangannya, Senin (18/12).

Dia menyebut, salah satunya ialah DND Philippines karena adanya perubahan kepemimpinan. Contoh lain adalah kontrak modernisasi C130 TNI AU dan pengadaan CN235 TNI AL yang telah ditandatangan, saat ini masih dalam proses finalisasi menuju efektif kontrak dan ditargetkan pembayaran dapat diterima dari pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2023-Januari 2024.

"PTDI juga mengusahakan pendapatan dari optimalisasi aset non produktif seperti inventory lama yang tidak dapat dimanfaatkan untuk program berjalan," katanya.

Lihat juga Video: Hindawan Hariowibowo, Sosok Flight Test Engineer Pesawat N219 Karya PTDI

[Gambas:Video 20detik]



(acd/rrd)

Hide Ads