KAI Commuter Sebut Okupansi KRL Belum Sampai 50%, tapi...

KAI Commuter Sebut Okupansi KRL Belum Sampai 50%, tapi...

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 20 Des 2023 21:00 WIB
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub menerapkan switch over atau penyesuaian jalur KRL di Stasiun Manggarai, Rabu (20/12/2023).
Penumpang KRL/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter Anne Purba mengatakan, okupansi KRL Jabodetabek belum menyentuh 50%. Menurutnya KRL Jabodetabek baru menampung sekitar 900 ribu penumpang, dari kapasitas 2 juta penumpang.

Namun, kata Anne, mayoritas penumpang menggunakan KRL di jam sibuk secara berbarengan. Adapun waktu sibuknya adalah jam 6-8 pagi dan dam 4-6 sore.

"Iya kalau peningkatan 1 juta penumpang itu kapasitas angkutnya sekarang 2 juta. Hanya orang maunya itu pulang barengan jam 5. Kalau kita lihat okupansinya itu, kalau misalkan kita kapasitas angkutnya udah 2 juta, sekarang volume penumpang 900 ribu, artinya belum 50%," katanya di kantor KAI Commuter, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya penyebarannya memang ada di jam 6-8 pagi kemudian di jam 4-6 sore," lanjutnya.

Sebagai informasi, KAI Commuter menargetkan jumlah penumpang KRL bisa menyentuh 1-1,2 juta orang tahun depan pada hari kerja. Sedangkan saat ini jumlah penumpang di hari kerja paling banyak sekitar 980 ribu.

ADVERTISEMENT

Dengan target tersebut, waktu sibuk KRL kemungkinan bisa bertambah menjadi 2,5 sampai 3 jam. KAI Commuter rencananya menambah jumlah armada, baik pesanan dari INKA, impor, maupun retrofit.

"Jadi dampaknya apa? Semakin panjang nih jam sibuknya nggak 2 jam tapi 2,5-3 jam," tuturnya.

Terkait trainset baru yang akan diimpor, Anne mengaku belum tahu dari mana asal negaranya. Namun dalam catatan detikcom, KAI berencana mengimpor tiga trainset baru dari Jepang pada 2024.

"Jadi kan ada 16 trainset KRL yang sudah dikontrak dengan INKA, ada retrofit 19 trainset, kemudian rencananya kita akan mengimpor tiga kereta untuk mengakomodir kapasitas angkutan di Jabodetabek," katanya.

"Ini kan lagi produksi KRL-nya, 2025 mudah-mudahan nanti, yang impor juga bisa di akhir 2024. (Dari Jepang?) belum tahu," tambahnya.

(ily/ara)

Hide Ads