Pengusaha Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan Tak Lebih 5,2%

Pengusaha Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan Tak Lebih 5,2%

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 21 Des 2023 11:54 WIB
Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani
Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5% pada 2023. Proyeksi ini berdasarkan analisa data pertumbuhan kuartal yang melampaui 5% pada kuartal I dan kuartal II-2023, masing-masing 5,03% dan 5,17%.

Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani menyebut terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 sebesar 4,94%. Detailnya, Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada dalam rentang 4,80-5,20% (yoy).

"Proyeksi rentang pertumbuhan terendah yang melemah di bawah level 5% disebabkan faktor tren perlambatan ekonomi global akibat situasi geopolitik, inflasi dan suku bunga yang masih tinggi. Suku bunga kredit di Indonesia yang tinggi turut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan meningkatnya biaya operasional pelaku usaha," katanya dalam Outlook Ekonomi APINDO 2024 di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merujuk survei internal APINDO terhadap sekitar 2.000 pelaku usaha lintas sektor dan lintas skala usaha, pertumbuhan 2024 diprediksi ada kisaran 5%," lanjutnya.

Tahun depan, Shinta memprediksi sektor dengan kontribusi PDB terbesar akan kembali didominasi oleh sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi. Sektor tersebut diproyeksikan menguasai lebih dari 10% porsi distribusi dalam PDB 2024.

ADVERTISEMENT

Sektor manufaktur juga masih akan terus berada di level ekspansif, sedangkan transportasi dan pergudangan sektor akomodasi-makan minum akan menjadi sektor dengan laju pertumbuhan paling tinggi. Sektor pariwisata diprediksi dapat merealisasikan target untuk berkontribusi 4,5% dari PDB nasional seiring dengan peningkatan mobilitas kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Inflasi 2024 diperkirakan terjaga di kisaran 3,0%, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.100-15.600. Proyeksi penguatan didasarkan pada perkiraan inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter BI tahun 2024.

Namun, tren higher for longer yang bertahan sampai pertengahan 2024 masih memungkinkan tergerusnya nilai tukar hingga di atas Rp 15.500. Realisasi APBN jugs menjadi pendorong (driver) yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi 2024.

Tetapi investasi dan kinerja ekspor 2024 diperkirakan kurang baik yang disebabkan pelemahan realisasi investasi di tahun politik, perkembangan ekspor Indonesia yang turun, perlambatan kinerja perdagangan dan penurunan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global. Melalui alokasi dana yang tepat pada sektor strategis, APBN dapat menjadi instrumen penting memicu investasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lapangan kerja.

(ily/ara)

Hide Ads