Mahfud Tanggapi Pernyataan Cak Imin soal Investasi: Sangat Normatif

Debat Pilpres 2024

Mahfud Tanggapi Pernyataan Cak Imin soal Investasi: Sangat Normatif

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 22 Des 2023 20:17 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md memaparkan visi misi pada Debat Kedua Pilpres 2024. Mahfud Md menceritakan maraknya korupsi di Indonesia yang membuat ekonomi RI tak bisa meningkat.
Mahfud Md. Foto: 20Detik
Jakarta -

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud Md menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar soal mendorong investasi agar UMKM naik kelas. Mahfud menilai pernyataan Cak Imin normatif.

Awalnya Cak Imin menjelaskan bahwa investasi memang menjadi salah satu yang paling penting untuk ekonomi nasional. Untuk mendorong investasi faktor paling utama menurutnya adalah kepercayaan internasional.

"Kepercayaan dalam negeri dengan kepastian hukum dan terjaganya kestabilan usaha yang berkembang di masyarakat kita," tuturnya dalam Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin melanjutkan, dia menilai investasi masih sangat tertutup dan pihaknya ingin investasi begitu terbuka. Maksudnya dia adalah investasii tidak hanya terkonsentrasi pada sektor tertentu atau padat modal.

"Kita perlu menggeser investasi menjadi padat karya yang bisa melibatkan seluruh anak bangsa ini mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain di lain halnya investasi yang transparan akan membuka akses usaha kecil dan menengah untuk terlibat dalam proses investasi yang masuk ke dalam negeri maupun yang ada di masyarakat," terangnya.

ADVERTISEMENT

Pernyataan itu pun ditanggapi miring oleh Mahfud. Dia menilai apa yang dijabarkan oleh Cak Imin sangat normatif. Sebab menurutnya mendorong investasi bukan perkara yang mudah.

"Yang bapak sampaikan tadi saya kira sangat normatif. Seharusnya begitu, di lapangan, kenyataannya invesatsi itu sulit lho pak. Prosedurnya bertele-tele, ada conflict of interest, di mana pejabat yang mengurus itu harus mendapat sesuatu, tapi harus lewat si A itu laporkan yang masuk ke saya," tegasnya.

Kenyataannya menurut Mahfud saat ini yang terjadi malah banyak investasi yang masuk tidak dirasakan oleh masyarakat. Sebab dia menyebut ada sentralisasi investasi ke negara.

"Ada urusan-urusan yang harusnya diinvestasikan untuk rakyat, itu malah disentralisasi ke negara. Dibuat PT sendiri lalu diurus sendiri, rakyatnya tidak kiebagian. Nah itu yang saya sering dapat lapooran dari banyak tempat," terangnya.

(shc/das)

Hide Ads