Belanja Pertahanan Israel Bengkak Rp 128 T di 2024 buat Perang di Gaza

Belanja Pertahanan Israel Bengkak Rp 128 T di 2024 buat Perang di Gaza

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 26 Des 2023 14:00 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu visits Gaza Strip, during a temporary truce between Hamas and Israel, in this handout obtained by Reuters on November 26, 2023. Avi Ohayon/GPO/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Momen Netanyahu Kunjungi Tentara Israel di Jalur Gaza. (Foto: Avi Ohayon/GPO/Handout via REUTERS)
Jakarta -

Belanja pertahanan atau militer Israel tahun depan bertambah setidaknya 30 miliar shekel atau US$ 8,3 miliar atau setara Rp 128 triliun (kurs Rp 15.424). Bengkaknya biaya itu seiring dengan berlanjutnya perang melawan Hamas.

Dalam sebuah dokumen yang disampaikan Kementerian Keuangan Israel kepada parlemen, keseluruhan anggaran tahun 2024 kemungkinan berjumlah 562 miliar shekel. Biaya itu membengkak dibandingkan rencana awal 513 miliar shekel.

"Proyeksi tersebut menggarisbawahi tingginya biaya finansial perang bagi Israel yang telah mengerahkan ratusan ribu pasukan cadangan untuk operasi darat melawan Hamas di Jalur Gaza," tulis Bloomberg dikutip Selasa (26/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain belanja militer, Kementerian Keuangan Israel mengatakan tambahan 10 miliar shekel akan dibutuhkan untuk evakuasi sekitar 120.000 orang dari wilayah perbatasan utara dan selatan Israel.

Selain itu, anggaran yang lebih tinggi juga diperlukan untuk polisi dan layanan keamanan lainnya, serta rekonstruksi permukiman yang hancur selama perang.

ADVERTISEMENT

Konflik dengan Hamas membuat pengeluaran Israel meningkat tajam untuk membiayai kebutuhan militer, memberikan kompensasi kepada keluarga korban hingga sandera yang disandera oleh Hamas. Pada saat yang sama, penerimaan pajak juga melambat.

Akibatnya, Israel mengalami defisit anggaran 22,9 miliar shekel pada Oktober 2023. Jumlah itu melonjak dari bulan sebelumnya 4,6 miliar shekel sekaligus meningkatkan defisit pada tahun sebelumnya menjadi 2,6%.

Meski begitu, Kementerian Keuangan Israel mengaku terus berkomitmen untuk mendanai operasional pemerintah, termasuk kebutuhan yang timbul akibat perang dan bantuan ekonomi ke warga lokal.

(aid/das)

Hide Ads