Pemerintah Jepang menjatuhkan sanksi terhadap tiga anggota senior Hamas berupa pembekuan aset. Meskipun tidak diumumkan siapa anggota Hamas yang mendapat sanksi.
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (27/12/2023), anggota Hamas tersebut diyakini terlibat dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Kepala Sekretaris Kabinet Hayashi Yoshimasa mengatakan, ada dugaan ketiganya bakal kembali mendanai serangan serupa di masa mendatang. Sebagai informasi pada Oktober lalu Jepang juga menjatuhkan sanksi terhadap sembilan orang dan sebuah perusahaan yang diduga terlibat dengan Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio mengutuk serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel dan menyerukan pembebasan segera para tawanan Hamas. Ia juga menyatakan keprihatinan atas kematian warga sipil dan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.
Awal bulan ini Pemerintah Jepang menyuarakan dukungan resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Hal ini berbeda dengan keputusan Negeri Sakura pada bulan Oktober lalu.
Di sisi lain, pekan lalu perusahaan pengirim kontainer asal Jepang, Ocean Network Express, mengumumkan akan mengubah rute kapalnya menjauh dari Laut Merah untuk menghindari sasaran pemberontak Houthi Yaman. Houthi meningkatkan serangan terhadap pelayaran komersial sejak dimulainya perang di Gaza.
Pada bulan November, kelompok Houthi menyita kapal milik Inggris yang disewa oleh Nippon Yusen yang berbasis di Tokyo. Alhasil perusahaan pelayaran itu memutuskan berhenti menerima kargo yang menuju Israel.
Lihat juga Video 'Pejabat Hamas Sebut Biden Munafik Karena Mendukung Israel':