3 Dampak 'Dahsyat' yang Dirasakan Starbucks Usai Jadi Sasaran Boikot

3 Dampak 'Dahsyat' yang Dirasakan Starbucks Usai Jadi Sasaran Boikot

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Rabu, 27 Des 2023 14:53 WIB
SENSITIVE MATERIAL. THIS IMAGE MAY OFFEND OR DISTURB    A person waves a Palestinian flag in front of a Starbucks coffee shop as they take part in a demonstration in support of Palestinians, demanding an immediate ceasefire in Gaza, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Barcelona, Spain, December 16, 2023. REUTERS/Nacho Doce
Starbucks/Foto: REUTERS/NACHO DOCE
Jakarta -

Starbucks merupakan salah satu merk yang menjadi target dari kampanye boikot karena diduga pro-Israel. Banyak orang di penjuru dunia yang menyerukan kampanye boikot merk atau produk yang pro-Israel atau terafiliasi dengan Israel. Salah satu merk yang termasuk dalam daftar boikot adalah Starbucks.

Melansir dari Reuters, Rabu (27/12/2023), Starbucks menuntut serikat pekerjanya yang mewakili ribuan baristanya di 360 gerai di Amerika Serikat, usai mengunggah pernyataan yang dinilai pro terhadap kekerasan yang dilakukan Hamas.

Di sisi lain, perusahaan juga menyatakan dengan tegas mengutuk tindakan terorisme, kebencian dan kekerasan. Mereka juga menyatakan tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan oleh serikat pekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Starbucks merupakan salah satu perusahaan yang merasakan dampak dari kampanye boikot ini. Lantas, apa dampak dari kampanye boikot terhadap Starbucks? Berikut dampak pemboikotan Starbucks:

1. Nilai Pasar Starbucks Anjlok

Diduga sebagai dampak dari boikot, nilai dan saham Starbucks kerap menunjukkan penurunan akhir-akhir ini. Dikutip dari Bloomberg, saham Starbucks mengalami penurunan 1,6% pada awal Desember lalu.

ADVERTISEMENT

Penurunan selama 11 sesi yang berturut-turut merupakan penurunan terlama sejak Starbucks didirikan pada tahun 1992. Selain itu, nilai pasar Starbucks juga mengalami penurunan hampir US$ 12 miliar.

Data penjualan pihak ketiga menunjukkan adanya perlambatan penjualan di Starbucks pada bulan November setelah raksasa kopi tersebut menghasilkan pertumbuhan penjualan yang kuat pada kuartal fiskal keempat.

2. PHK

Starbucks Mesir diduga telah memberhentikan sejumlah pekerjanya setelah ada kampanye boikot. Melansir dari The New Arab, salah satu pekerja Starbucks Mesir mengatakan kepada The New Arab bahwa perusahaan telah memberitahu beberapa karyawan dan pekerja bahwa mereka akan dipecat karena penurunan penjualan yang signifikan akibat boikot yang sedang berlangsung.

3. Vandalisme

Beberapa gerai Starbucks menjadi target dari vandalisme terkait serangan Israel terhadap Palestina. Mengutip dari Fox Business, demonstran memecahkan jendela Starbucks yang terletak di Oakland, California.

Selain itu, para demonstran juga mencoret dinding dan jendela dari gerai Starbucks dengan tulisan yang berkaitan dengan serangan Israel terhadap Palestina
Melansir dari CBS News, gerai Starbucks yang terletak di Westminster juga menjadi target dari aksi vandalisme.

(fdl/fdl)

Hide Ads