Menara Eiffel di Paris, Perancis terpaksa ditutup sementara. Langkah ini harus dilakukan lantaran para pekerja di Menara Eiffel melangsungkan aksi mogok kerja.
Dilansir dari AP News, Jumat (29/12/2023), aksi ini dilakukan pada hari Rabu kemarin sejalan dengan langkah negosiasi kontrak kerja yang dilayangkan para pemogok dengan pengelola. Aksi juga dilakukan bertepatan dengan peringatan 100 tahun kematian perancang menara itu, Gustave Eiffel.
Juru bicara perusahaan pengelola menara tersebut, Sociétéd'Exploitation de la Tour Eiffel (SETE), mengatakan pemogokan tersebut diumumkan menjelang negosiasi kontrak dengan Pemerintah Kota Paris, pemilik monumen berusia 134 tahun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, salah satu anggota serikat pekerja CGT, Stephane Dieu, mengatakan bahwa 400 pekerja di sana khawatir dengan prospek jangka panjang monumen tersebut. Ia juga menyebut, pemogokan itu merupakan aksi simbolis pada hari simbolis peringatan kematian.
"Kami terjangkit COVID. Kami kehilangan pendapatan selama satu tahun. Kami mempunyai utang yang sangat besar," kata Dieu kepada Associated Press.
"Menara ini berusia lebih dari 130 tahun dan mulai lelah. Ada banyak pekerjaan renovasi yang perlu dilakukan dalam beberapa tahun dan dekade mendatang. Perusahaan manajemen membutuhkan sarana untuk menghadapi hal ini," imbuhnya.
Menara Eiffel sendiri merupakan salah satu situs dunia yang paling banyak dikunjungi. Biasanya, monumen ini buka setiap hari. Biasanya, Menara Eiffel bisa dikunjungi sekitar 20.000 pengunjung per hari sepanjang tahun ini.
Beberapa wisatawan tampak kecewa saat melihat tanda besar di bawah fasad besi yang mengumumkan penutupan Menara Eiffel dalam berbagai bahasa. Manajemen juga meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.
Pengunjung masih dapat mengakses lapangan terbuka kaca di bawah menara pada hari Rabu, tetapi tidak dapat memasuki landmark setinggi 300 meter (984 kaki) itu. Stephane Dieu mengatakan, Menara Eiffel akan dibuka kembali pada hari Kamis.
(shc/das)